PEKANBARU, GORIAU.COM - Sering diperlakukan kasar oleh sang ibu, Bunga (13) memilih tinggal dengan neneknya dan meminta pertologan konselor di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) untuk melaporkan ibunya ke polisi.

Menurut Herlia Santi, konselor di P2TP2A Pekanbaru kepada GoRiau.com, Selasa (30/09/2014), Bunga datang ke katornya dua minggu lalu bersama sang nenek. Ia merasa tertekan dengan sikap ibunya yang sering memukul dan marah-marah. "Akibat kekerasan yang dilakukan ibunya tersebut, aktivitas sekolah anak Kelas 6 ini menjadi terganggu," kata Santi.

Dari keterangan Bunga, lanjut Santi, ibunya seorang pecandu narkoba. Ayahnya bekerja sebagai montir di sebuah bengkel dan jarang berada di Rumah. Karena itu, ayahnya tidak begitu tahu bagaimana perlakuan ibunya kepada bunga.

"Teman laki-laki sang ibu yang seorang supir taksi itu, sering diminta ibunya mengantar Bunga ke sekolah. Bunga sering dipandang dengan pandangan aneh oleh laki-laki itu," jelas Santi.

Sang ibu beberapa kali menghubungi Bunga agar pulang ke rumah. Kepada konselor, ia berjanji tidak akan melakukan tindakan yang tidak semestinya kepada Bunga. P2TP2A masih terus memantau kasus bunga.(wdu)