PEKANBARU - Total jumlah nilai hasil Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menegah Pertama (SMP) tahun 2016 se-Riau menurun dibanding tahun sebelumnya, sebanyak 19,01.

Plt Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Abdul Kadir menilai, merosotnya nilai UN tersebut dinilai suatu hal yang wajar, pasalnya sistim UN yang digunakan saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni memakai sistim Computer Based Training (CBT).

Dengan menggunakan sistim CBT tersebut, menurutnya tingkat kejujuran lebih tinggi, dengan sistim tersebut, tentunya para siswa hanya fokus terhadap ujian yang mereka hadapi masing-masing.

"Wajar turun, karena pakai CBT. Pada umumnya kalau pakai CBT memang seperti itu. Tingkat integritas kejujurannya lebih baik dari sebelumnya," kata Abdul Kadir, saat penyerahan hasil UN tingkat SMP se-Riau kepada dinas pendidikan kabupaten/kota, di ruang rapat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau, Selasa( 7/6/2016) di Pekanbaru.

Masing-masing sekolah juga diminta untuk mencek kembali nilai hasil UN tersebut dengan rinci. Jika terdapat kesalahan, maka diminta untuk segera menginformasikan ke pihak dinas pendidikan.

"Misalnya ada kesalahan nama, nilai, pencatatan angka, dan lainnya. Jika ini terjadi, namun tidak diinformasikan, maka itu tidak akan menjadi tanggung jawab provinsi nantinya," ulasnya.

Selain itu, nilai UN SMP se-Riau juga dinyatakan menurun dibanding sebelumnya. Abdul Kadir menilai, merosotnya nilai UN tersebut dinilai suatu hal yang wajar, pasalnya sistim UN yang digunakan saat ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni memakai sistim Computer Based Training (CBT). ***