BAGANSIAPIAPI - Pedagang di Bagansiapiapi, Rokan Hilir (Rohil), Riau mengeluhkan rendahnya jual beli menjelang lebaran Idul Fitri 1437 H. Kemerosotan itu diakibatkan jumlah uang yang beredar di tengah masyarakat sangat kecil dibandingkan jumlah barang dan jasa tersedia sehingga terjadinya deflasi.

Demikian disampaikan Ketua Pedagang Bagansiapiapi, Ridayanti Hasti kepada GoRiau.com, Rabu (29/6/2016).

"Seluruh pedagang kini mengalami kesulitan untuk memasarkan produk lebaran akibat tingkat daya beli masyarakat tahun ini sangat rendah. Padahal harga yang mereka tawarkan tidak berbeda jauh dengan tahun lalu," ujar Yanti.

Menurutnya, imbas melemahnya daya beli masyarakat karena proyek yang sedang dikerjakan belum ada pencairan. Padahal yang bekerja pada proyek itu sangat banyak mulai dari tingkat buruh, sampai kepala tukang. Apalagi, khusus Bagansiapiapi, masyarakatnya sangat bergantung dengan APBD.

Tambah lagi, gaji dari tingkat RT hingga perangkat kepenghuluan, saat ini belum juga dibayarkan. "Tahun lalu, kalau sudah masuk puasa ke-24, kami tidak tidur-tiduran seperti ini. Pembeli berduyun-duyun datang dan kami dibuat sibuk," katanya.

Dikatakan pemilik rumah makan Sarinah itu, jika tahun lalu mereka bisa memperoleh pendapatan Rp10 juta, namun tahun ini angkanya jauh menurun hanya mendapatkan Rp1 Juta. "Itupun tidak stabil," akunya.

Dampak dari menurunnya pembeli, kata Yanti, dikarenakan membanjirnya pedagang pada stan bazar pada iven bakar tongkang beberapa waktu lalu.

Di sana, kata Yanti, para pedagang membeli produk langsung dari pabrik di Bandung yang berpengaruh pada 'low cost'. Sedangkan pedagang Bagansiapiapi rata-rata mengambil barang dari Bukittinggi dan Medan. Belum lagi ongkos angkut barang, mereka juga dibebankan retribusi pasar, parkir dan listrik yang dibayarkan tiap bulan.

Yanti menambahkan, ketidaktegasan pemerintah juga ikut menyumbang kebangkrutan pedagang Bagansiapiapi tahun ini. Dia mengungkapkan, sesuai jadwal rapat yang diikuti oleh seluruh pedagang, pemerintah sepakat untuk memberikan tenggat waktu kepada pedagang bazar membuka lapaknya selama 4 hari. Namun kenyataannya, mereka membuka lebih dari hari yang sudah ditentukan.(amr)