PEKANBARU - Ketua Komisi IV DPRD Riau, Parisman Ihwan mengaku pihaknya tidak mempermasalahkan posisi Qur'an Center yang diwacanakan berada di Kompleks Bandar Seni Raja Ali Haji (Kompleks Bandar Serai), yang juga dikenal dengan nama Arena Purna MTQ.

Dikatakan pria yang biasa disapa Iwan Fatah ini, Bandar Seni Raja Ali Haji yang bakal jadi tempat lokasi Quran Center merupakan bangunan yang secara historis sangat identik dengan Melayu, dan Melayu sendiri tidak bisa dipisahkan dari Islam.

"Terkait master plan Purna MTQ yang disebut-sebut sebagai pusat kebudayaan Melayu, dan bidang keagamaan berada di Masjid Agung An-Nur. Ingat, master plan bukanlah hal yang kaku, bisa saja dilakukan perubahan," kata Iwan kepada GoRiau.com, Selasa (16/3/2021).

Apalagi, jelas Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Riau ini, Purna MTQ merupakan tempat bersejarah bagi masyarakat Riau, dan dalam sejarahnya pembangunan gedung ini sangat kuat kaitannya dengan keislaman.

"Purna MTQ tempat bersejarah juga bagi masyarakat Riau karena disana awalnya adalah tempat penyelenggaraan MTQ Tingkat nasional pada tahun 1994. Makanya, masyarakat Riau sering menamainya MTQ sampai sekarang. Dan ingat juga, Islam dan Kesenian itu bukanlah hal yang bertolak belakang," tegasnya.

Ditambahkan dia, Gubernur Riau Syamsuar sendiri menginginkan ada banyak pusat-pusat kegiatan keislaman, jadi tidak hanya di An-Nur saja kegiatan keislaman, melainkan juga di lokasi lain, salah satunya di Purna MTQ ini.

"Awal berdirinya Purna MTQ itu adalah lokasi lomba MTQ tingkat nasional, Pak Gub menginginkan supaya masyarakat kembali mengingat momen tersebut, jadi MTQ itu tidak hanya sekedar nama saja disana, ada wujud kegiatannya," tutupnya. ***