PEKANBARU - Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Wahid mengatakan, pihaknya tidak ingin mengikuti langkah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mempublikasi jumlah raihan suara partainya pada Pemilu serentak 2019 lalu.

Wahid menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan memprioritaskan hasil keputusan penyelenggara Pemilu.

"Kita tunggu hasil pleno KPU saja. Karena kalau diekspos raihan suara kita, tapi ternyata tak sesuai kenyataan kan malu," ujar Wahid, Rabu (24/4/2019).

Meskipun menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU, anggota Komisi IV DPRD Riau ini mengaku pihaknya juga memiliki data real count sendiri. Namun, ia menegaskan tetap tidak akan membeberkan raihan suara partai yang didirikan pada 1998 tersebut ke publik.

"Kita lagi membereskan datanya. Kalau pun kita ekspos, nanti setelah ditetapkan KPU hasilnya beda, kan tak elok," tuturnya.

Sebelumnya, PKS Riau mengklaim bahwa pada Pemilu serentak yang digelar pada Rabu (17/4/2019) lalu, partai berlambang sabit dan kapas tersebut berhasil meraih 21 persen suara.

Ketua DPW PKS Riau, Henry Munief merincikan, raihan suara 21 persen tersebut diantaranya 5 kursi DPR RI dapil Riau I dan II, DPRD Provinsi Riau diperkirakan 14 kursi, dan DPRD kabupaten/kota dengan dua kursi di masing-masing dapil.

"Ada lima kursi untuk DPR RI. DPRD provinsi sementara dapat 12 atau 14 ini posisi yang kita lihat ada progresnya. Sementara di kabupaten/kota hampir 2 per dapil. Bahkan dapil Mandau dapat 4 kursi," ungkapnya. ***