PEKANBARU - Ribuan aparatur pemerintah desa se-Provinsi Riau 'protes' meminta Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman untuk berlaku adil dalam memberikan bantuan keuangan (Bankeu) kepada semua desa yang ada di Riau. Sebab, pengucuran bankeu provinsi dianggap tidak merata.

Disampaikan oleh Kepala Desa Bukit Selanjut, Kecamatan Kelayang, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Guspan Ardodi, pihaknya merasa kecewa karena bantuan dari provinsi tidak merata. Ia pun berharap tahun ke depannya, gubernur dapat lebih bijaksana dalam mengucurkan bantuan yang diperuntukan bagi desa.

"Selama ini bantuan dari provinsi ada tapi tidak merata, karena pastinya kabupaten banyak prioritasnya dan terbatas. Mudah-mudahan tahun ini bisa dianggarkan kembali dan bisa lebih baik," kata Guspan Ardodi kepada GoRiau.com di Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru, Rabu (12/4/2017) siang.

Ketika dikonfirmasi GoRiau.com, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman menegaskan bahwa pihaknya senantiasa memikirkan rakyatnya, salah satunya dengan menyalurkan bankeu provinsi kepada desa melalui kabupaten/kota. Jumlahnya bahkan dilaporkan mencapai Rp1,4 triliun pada rekapitulasi pencairan bankeu sampai dengan tanggal 31 Desember 2016.

"Bantuan banyak sekali dari provinsi. Tahun 2015 ada Rp500 juta setiap desa. Memang tahun 2016 nya, kita salurkan dengan bantuan keuangan. Ternyata dengan cara ini tidak rata dan banyak masyarakat nggak tahu itu dari provinsi," kata Andi Rachman.

Usai menghadiri rapat kerja peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa se-provinsi Riau itu, Andi Rachman mengaku akan menampung semua usulan kepala desa yang diserap dalam rapat kerja aparatur desa se-Riau tersebut.

"Ini ada usulan, kita tunggu hasil rapat kerja. Kepala desa menginginkan ke desa langsung, kita akan coba sampaikan ini kepada TAPD untuk dibawa ke DPRD. Nggak ada masalah, uang provinsi memang untuk kabupaten dan kota," pungkasnya. ***