BAGANSIAPIAPI - Kepala Dinas (Kadis) Pasar dan Pertamanan, Ibus Kasri, ST mengatakan proyek pembangunan dinding beton taman makam pahlawan Bagansiapiapi diperkirakan dikerjakan pada tahun 2005. Runtuhnya beton dinding itu, karena adanya pengaruh dari bangunan yayasan Al Azmi yang berada disampingnya.

"Memang proyek itu ditenderkan melalui Dinas Pasar. Kira-kira tahun 2005. Tapi mungkin karena faktor umur dan pengaruh dari bangunan yayasan di sampingnya menyebabkan dinding itu miring dan roboh," kata Ibus Kasri kepada GoRiau.com, Kamis (28/4/2016).

Dia mengaku sudah dihubungi oleh Plt Sekda untuk membersihkan puing-puing reruntuhan tersebut.

Sementara itu, secara terpisah, Wakil ketua Himpunan Perusahaan Kontruksi Indonesia (HIPSINDO) Rokan Hilir, Supri menepis dugaan bahwa penyebab dari runtuhnya bangunan karena faktor luar dari bangunan itu sendiri. Dia menduga, terjadinya kemiringan dinding itu karena retaknya dinding beton oleh proses pengerjaan yang kurang sempurna.

"Tulangan bengkok dan terjadinya kerusakan pada kolom sehingga menyebabkan dinding menjadi miring. Hal ini diakibatkan kurangnya ukuran besi ataupun jumlah besi pengikat," ujarnya.

Jika dinding beton sudah miring, dia menyarankan agar melakukan pemeriksaan kekuatan kolom. Apalagi sudah mengalami retak-retak kecil, maka perlu penambahan dengan plesteran agar tulangan besi tidak berhubungan dengan udara luar yang dapat menyebabkan karat.

"Namun semua itu terpulang dari kontraktornya, sebenarnya kekuatan beton ada ukurannya. Jika sesuai spesifikasi, tentu dinding itu akan kuat. Sedangkan dinding sekolah sudah puluhan tahun masih kokoh berdiri," tutupnya.(amr)