PEKANBARU -Semakin mengerikan, semburan gas dan lumpur di pesantren Al Ikhlas, yang berada di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, kini sudah mengeluarkan lumpur berbentuk semen, dan hancurkan bangunan persantren.

Pantauan GoRiau.com di lapangan, Jumat (5/2/2021), sekitar pukul 11.24 WIB, tampak semburan air, bercampur lumpur bewarna abu-abu seperti semen, terus keluar dari satu titik. Bahkan, lumpur sudah menggunung dan menghancurkan bangunan pesantren.

Atap-atap pesantren juga sudah hancur karena tertimpa lumpur yang semakin menggunung.

Diberitakan sebelumnya, niat hati membuat sumur bor agar mendapatkan air, pengurus dan para santri di pesantren Al Ikhlas justru dibikin kaget saat membuat sumur bor, yang keluar bukannya air, tapi malah lumpur dan gas.

Insiden tak terduga itu terjadi pada hari Kamis (4/2/2021), sekitar pukul 13.30 WIB, di Pondok pesantren Al Ikhsan, di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru.

Awalnya beberapa pekerja sedang membuatan sumur bor. Tiba-tiba saat sedang mem-bor sumur keluar semburan lumpur disertai gas, yang mengeluarkan suara gemuruh.

Melihat kondisi itu, sontak pekerja langsung lari, dan sebanyak 34 santri yang ada di pondok pesantren itu langsung di evakuasi bersamaan dengan barang-barang penting dari sekitaran pesantren untuk menghindari hal yang tidak di inginkan.

"Semburan terjadi tadi sekitar pukul 13.30 WIB. Awalnya kami sedang ngebor sumur milik pondok pesantren ini," tegas pekerja sumur bor, Ramadan.

Setelah berada di kedalaman 115 meter, para pekerja berusaha menarik pipa dari dasar sumur. Sebab pengeboran dinilai sudah cukup dan tuntas.

"Sudah selesai di kedalaman 115 meter itu. Saat kami tarik pipanya, tiba-tiba langsung menyembur keras keluar lumpur awalnya," kata Ramadan.

Melihat lumpur dan gas keluar, ia bersama dua pekerja lain langsung menyelamatkan diri. Termasuk 34 santri yang mendengar langsung berhamburan keluar dari ruangan belajar.

"Kami kaget semua, santri juga yang lagi belajar juga keluar. Menyemalatkan diri masing-masing karena titiknya tepat kali antara ruang belajar dan asrama," katanya.

Sementara itu Kepala Sekolah Ponpes Al-Ikhsan, Untung Wahyudi menyebut sumur bor baru dikerjakan sejak 3 hari terkahir. Ia terkejut mendengar suara gemuruh keluar dari ruang belajar.

"Kami terkejut, jadi langsung keluar semua. Semua santri juga terkejut dengar gemuruh dari sumur bor, itu sekarang keluarnya gas alam," tutupnya.***