INHU - Kehadiran Syamsuar ini disambut antusias warga Desa Perkebunan Sungai Parit, Kecamatan Rakit Kulim, Indragiri Hulu (Inhu). Karena mereka memang tak pernah didatangi pemimpin sekelas Gubernur Riau.

Bahkan warga khususnya para ibu-ibu dari Desa Tanjungdanau rela berjalan kaki mengarungi banjir sepanjang 3 kilometer hingga ke bibir jalan besar. Selanjutnya, ratusan ibu-ibu ini dengan menggunakan enam mobil pick-up untuk menghadiri kampanye dialogis pasangan nomor urut 1 ini.

“Permintaan kami hanya satu, kami berharap Pak Syamsuar usai kampanye ini meninjau lokasi banjir, dan mudah-mudahan jika bapak memenuhi ini warga Tanjungdanau tidak akan berubah pikiran untuk memilih Pak Syamsuar,” kata Muhammad Rajini, mewakili ibu-ibu lantaran dia tercatat 8 tahun mejadi Kades di Tanjungdanau.

Tak hanya warga Desa Talang Parit, Tanjungdanau, sebagian besar warga Kecamatan Sungai Lala juga datang ke Desa Perkebunan Sungai Parit sekedar bertemu dengan Syamsuar. Mereka menghadiri kampanye dialogis pada Kamis (12/4/2018) petang itu dengan menyewa truk.

“Kalau kami datang ramai-ramai dan komitmen memenangkan dia menjadi Gubernur Riau, tentunya Pak Syamsuar tidak akan lupa dengan kami. Pak Syamsuar akan mengingat kami sebagai rakyat yang merindukan sosok pemimimpin untuk membangun daerah ini,” sambung Koko.

Seusai kampanye dialogis, Syamsuar menunaikan keinginan masyarakat Tanjungdanau untuk meninjau langsung banjir yang diakibatkan curah hujan yang tinggi sehingga meluapnya Sungai Indragiri.

Cagub Riau nomor 1, Syamsuar ini pun berdialog dengan para pemilih pemula yang berada di jalan yang tergenang air luapan sungai setinggi lutut irang dewasa ini. Banyak anak-anak di sana mengaku tidak sekolah lagi, tetapi malu menceritakan alasannya.

Namun Syamsuar yang sukses menjalankan program pendidikan di Siak ini terus memotivasi anak-anak remaja itu untuk mau melanjutkan pendidikan dengan manfaat yang akan diperoleh dari belajar pendidikan formal itu. "Minimal kedepannya mudah dalam mencari pekerjaan. Anak-anak tetap harus semangat belajar, jangan putus asa karena kondisi orang tua," sebut Syamsuar yang lanjut mendekati warga lainnya dan menanyakan soal kondisi banjir yang katanya setiap tahun terjadi.

"Ini perlu jembatan sebenarnya pak, bukan box culvert. Kalau box culvert air tidak lancar mengalir, sehingga banjir pun tak terelakan. Setiap tahun kami begini pak," kata salah seorang waga kepada Bapak Pembangunan di Siak ini.

Melihat ramainya anak-anak dan orangtuanya yang berenang di air luapan sungai itu, Syamsuar pun mencoba membasuh tangannya dan merasakan sejuknya air yang mengalir deras itu.

"Memang sejuk airnya, patut anak-anak senang mandi-mandian di sini," sebut Syamsuar yang masih membungkuk membasuh tangannya sebelum meninggalkan lokasi banjir tersebut. ***