PEKANBARU - Musisi Riau yang tergabung dalam Riau Rhythm Chambers Indonesia (RRCI), berkesempatan tampil pada Iven Solo International Performing Arts (SIPA) merupakan festival seni pertunjukan dunia yang digagas oleh Bapak Joko Widodo Presiden RI, semasa menjabat Walikota Solo.

Acara tersebut menghadirkan panggung yang megah, mewah, dan spektakuler berbentuk kapal layar kebanggan Indonesia KRI Dewa Ruci, di Benteng Vastenburg Kota Solo (Jawa Tengah), akan menampilkan beragam seni pertunjukan dari berbagai belahan dunia selama tiga malam yaitu 07 -09 September 2017. 

Personil RRCI terdiri Rino Dezapaty (director & composer), Viogi Rupiyanto (violin, vocal & psaltery), Cendra Putra Yanis (cello), Sukri Cahyadi (Percussion, vibraphone & vocal), Giring Fitrah (vocal, calempong, percussion), Ade Syahputra (cello), Violano Rupiyanto (Psaltery, 14 string guitar) dan Aristofani Fahmi (Flute). 

Melalui Karya-Suvarnadvipa yang mengangkat akar budaya dan sastra lisan kejayaan masa lalu dari kisah yang terhampar dari budaya 4 Sungai yaitu Sungai Kampar, Siak, Kuantan dan Rokan akan membawakan repertoar (daftar lagu, red) khas melayu dan hentakan serta rhythm melayu yang akan mengubah persepsi masyarakat Solo dan tamu yang hadir dari berbgai negara tentang musikalitas musik melayu.

Personil yang juga komposer RRCI, Rino Dezapaty saat ditemui di Pekanbaru, pada Minggu (3/6) megatakan, Riau Rhythm Chambers Indonesia akan tampil pada pergelaran maha karya seni pertunjukan dalam Solo International Performing Arts (SIPA) 2017. 

"Sebuah kehormatan bagi RRCI mendapatkan undangan dari panita SIPA 2017, untuk menjadi salah satu delegasi undangan dalam negeri yang telah melalui seleksi disinergikan dengan tema Besar SIPA 2017 yaitu Bahari Kencana Maestro Karya," kata Rino Dezapaty. 

"Kami akan tampil pada hari kedua pelaksanaan festival, yaitu 8 September 2017 di panggung utama SIPA Bahari Kencana Maestro Karya, panggung berbentuk kapal layar kebanggan Indonesia KRI Dewa Ruci," tutur Rino. 

Selanjutnya Rino Dezapaty menjelaskan, tahun 2017 merupakan penyelenggaraan SIPA ke-9. Pergelaran pada tahun – tahun sebelumnya, 2009 - 2016, selalu sukses penyelenggaraannya. Setiap malam, dari tiga malam penyelenggaraannya, selalu dihadiri tak kurang 10.000 penonton.

"Panggung SIPA Festival 2017 patut dinanti untuk menjajal sebuah festival internasional yang akan menghadirkan para maestro di bidang seni pertunjukan baik dari wilayah seni tari, musik, teater dan dari dalam dan luar negeri," pungkas Rino Dezapaty. 

Rino berharap akan ada akulturasi hasil diskusi dari musisi dalam negeri (Jakarta - Aceh - Banyumas - Riau - Bangka Selatan - Banyuwangi - Solo-NTT) dan Luar negeri (Korea Selatan - Australia - Malaysia - Chile-Filipina).

Masih kata Rino, pada kesempatan di Solo RRCI tidak hanya tampil dipanggung SIPA 2017, namun dengan bantuan dari panitia akan mengadakan sesi workshop dan klinik musik tentang rhythm melayu yang akan diadakan di Gilang Ramadhan Studio Solo.

"Karena penting bagi perjalanan kami untuk memberikan sisi edukasi yang bisa menjadikan manfaat serta sadar bahwa perjalanan karir berkesenian kami tidak hanya tentang perform diatas panggung namun juga tentang meninggalkan kesan peran edukasi di tempat yang kami singgahi dan tidak dipungut biaya," jelasnya. 

"Semoga dengan kepercayaan panitia SIPA 2017 mengundang kami untuk perform di panggung dewa ruci akan membawa nama baik Riau di kancah nasional dan terdengung sampai ke manca negara. Karena kami yakin kehadiran kami disana adalah senyawa mendukung program" Riau Menyapa Dunia“ yang telah diluncurkan  oleh Dinas Pariwisata Provinsi Riau beberapa waktu lalu.***