PEKANBARU - Batik dengan motif ikon Riau memperlihatkan eksistensinya dalam Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Riau. Ragam motif yang khas dan menawan, seperti Candi Muara Takus, ikan selais, ombak bono, dan tepak sirih telah sukses menarik minat para pecinta batik hingga ke Pulau Jawa.

Muhammad Amin, pengerajin batik yang juga pemilik UKM Batik Bujang yang berlokasi di Jalan pinang merah, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Kulim Pekanbaru, sangat bangga dengan capaian ini. "Ini hasil dari kerajinan batik dengan berbagai motif ikon daerah di Riau," ungkapnya pada hari Jumat (28/7/23).

Sejak awal 2019, Amin dan timnya telah dengan tekun merajut harapan dan tradisi dalam setiap helai batik mereka. Meski hanya didukung oleh tiga orang teman yang bekerja secara freelance, produk mereka telah mendapatkan permintaan dari berbagai kota di Jawa, seperti Bandung, Surabaya, Banten, dan Wonosobo.

"Pada masa pandemi, kami sempat merasa putus asa, namun kami kembali bangkit pada tahun 2021," kenang Amin. Ia berharap dengan kegiatan Gernas BBI dan BBWI, usaha mereka dalam memasarkan kerajinan batik motif Riau dapat semakin berkembang dan memperluas jaringan mereka.

Sebuah lembar kain batik hasil kerajinan mereka dijual dengan harga rata-rata Rp250 ribu. "Ada yang dibuat manual dengan canting ada juga pakai cap," tambah Amin, menjelaskan proses kreatif di balik setiap motif batik mereka.

Gernas BBI dan BBWI juga menjadi tempat pamer bagi berbagai kerajinan lain dari Riau, seperti tas dan baju, serta hasil budidaya madu hutan dan madu propolis. Ini menjadi bukti lain dari kreativitas dan keuletan UKM di Riau dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang. ***