PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar operasi pasar murah di Kabupaten Kepulauan Meranti, Selasa (19/12). Kegiatan ini dilakukan untuk membantu menjaga kestabilan harga pasar di daerah berjuluk kota sagu itu.

"Operasi pasar murah terakhir hari ini di Kepulauan Meranti yang menggunakan APBD dan APBD-P.

Tapi sesuai arahan pak Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution dan Sekdaprov Riau, SF Hariyanto, kami akan terus menggelar operasi pasar murah menjelang Nataru," kata Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Riau, Taufiq OH, di Pekanbaru, Selasa (19/12/2023).

Dijelaskan Taufiq, kegiatan operasi pasar murah bertujuan untuk memonitor penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET), khususnya untuk bahan pokok. Sejauh ini, kata dia, operasi pasar murah sudah dilaksanakan dibeberapa titik di seluruh Provinsi Riau.

Untuk mengatasi terjadinya lonjakan inflasi di Bumi Lancang Kuning, operasi pasar murah tersebut menawarkan sejumlah bahan pokok. Di antaranya telur, cabai, bawang putih, dan bawang merah.

Selain bahan pokok (bapok) tersebut, ada pula sejumlah bapok lainnya, yakni, minyak, gula pasir, beras, tepung terigu dan lainnya. Semuanya dijual dengan harga dibawah harga pasaran.

Taufiq berujar, Pemprov Riau akan kembali melakukan operasi pasar murah. Namun, akan ditargetkan pada tiga daerah.

"InsyaAllah, nanti kita coba di tiga daerah pantauan, yakni Pekanbaru, Dumai, dan Inhil, serta daerah lain yang berada di sekitar tiga daerah tersebut," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bahwa stok beras untuk wilayah Riau aman hingga Maret 2024 mendatang. "Informasi dari Bulog, beras aman hingga Maret 2024," pungkas Taufiq. ***