PEKANBARU – Hingga saat ini, angka stunting di Riau masih tinggi, yakni 13,6 persen. Dari total 12 kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kampar dan Kota Pekanbaru yang mampu menekan angka stunting di bawah 10 persen, seperti yang ditargetkan secara nasional.

Kondisi itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Riau, drg Sri Sadono Mulyanto, Senin (29/4/2024).

Untuk diketahui, stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak. Penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.

Dijelaskannya, untuk Kabupaten Kampar, angka stunting berada pada angka 7,6 persen dan kota Pekanbaru 8,7 persen.

Sedangkan angka stunting tertinggi tercatat ada di Kabupaten Kuantan Singingi yakni 23 persen, disusul Kepulauan Meranti 19,6 persen dan Indragiri Hilir 18,8 persen.

Menurut Sadono, Pj Gubernur Riau SF Hariyanto telah meminta semua OPD bekerja sama untuk menurunkan angka stunting hingga di bawah angka 10 persen atau 1 digit.

"Kita di Provinsi juga mempunyai tim dalam menanggulangi stunting ini dan team ini berisikan beberapa OPD seperti Disperindagkop, Dinkes Riau dan beberapa OPD lagi, " terangnya.

Pihaknya juga mengimbau pemerintah daerah berkoordinasi dengan pemerintah provinsi guna mencari solusi untuk menekan angka stunting semaksimal mungkin. ***