PEKANBARU, GORIAU.COM - Kepala Biro Keuangan Setda Prov Riau Hardy Jamaluddin akhirnya diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait pelarian dokumen dari biro keuangan saat terjadi penggeledahan di kantor Gubernur Riau, Senin lalu. Hardy diperiksa KPK di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Rabu (27/2/2013).

Hardy datang ke SPN memenuhi panggilan KPK. Dia datang menggunakan pakaian PDH coklat muda. Hingga saat ini, Hardy masih dimintai keterangan.

Seperti diketahui pegawai Pemprov Riau melakukan penyelamatan Dokumen Pemprov Riau dari KPK menggunakan mbil Avanza BM 1721 JM.

Tindakan itu dilakukkan saat KPK menggeledah ruang kerja Gubernur Riau HM Rusli Zainal, ruang Sekdaprov Riau Wan Syamsir Yus, ruang Biro Keuangan dan Kediaman Gubernur Riau, Senin lalu.

Menurut informasi yang dihimpun penyelematan dilakukan oleh sejumlah pegawai dan petugas cleaning service Kantor Gubernur Riau. Dokumen-dokumen itu dimasukkan ke kotak kardus arsip saat penyidik KPK melakukan penggeledahan ruang kerja Gubernur Riau. Melalui pintu lain, dokumen-dokumen diangkut ke mobil Avanza BM 1721 JM.

Saat itu, beberapa petugas cleaning service tampak diperintahkan seseorang di lantai satu kantor Gubernur Riau gedung bagian belakang, mengangkat sejumlah kardus berisi dokumen penting Pemprov Riau, arsip Biro Keuangan Setdaprov Riau ke dalam mobil Avanza warna biru langit BM 1721 JM. Setelah dimuat di bagian belakang mobil Avanza itu, lalu supir melarikan mobil berisi dokumen itu keluar dari halaman Kantor Gubernur Riau.

Wartawan Televisi nasional yang kebetulan terlambat datang ke lantai dua meliput KPK menggeledah ruang Gubri dan Sekdaprov Riau itu mengabadikan sekitar empat menit aksi penyelamatan arsip-arsip yang di lantai satu Kantor Gubri itu. Diduga dokumen atau arsip itu diselamatkan dari penggeledahan penyidik KPK. Gambar visualisasi rahasia ini sudah beredar di kalangan wartawan.

Juru Bicara KPK Johan Budi yang dikonfirmasi wartawan Senin (25/2/2013) malam mengatakan akan meneruskan hal ini ke tim KPK yang sedang bekerja di Pekanbaru. Pihaknya juga sedang menyelidiki hal ini. (nti)