PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Pelalawan, memastikan jika seluruh puskesmas yang ada di seluruh wilayahnya tidak menggunakan obat bius bermasalah.

"Kita sudah mendengar tentang kabar itu. Kita pastikan untuk seluruh puskemas kita tidak menggunakan obat jenis itu," terang Kepala Diskes Pelalawan, dr Endid R Pratikno, Jumat (20/2/2015).

Dijelaskan Ednid, selain harganya yang mahal, aktifitas seluruh puskesmas yang ada di wilayahnya tidak menggunakan obat bius yang dipermasalahkan.

"Itu kan obat mahal. Selain mahal, kita juga tidak membutuhkan itu, karena di puskesmas kita memang tak ada melakukan pembedahan yang menggunakan obat itu," jelasnya.

Enid juga mengungkapkan, jika RSUD Selasih juga tidak menggunakan obat bius jenis tersebut untuk digunakan dalam melakukan pembedahan.

"Sekali lagi ini jenis obat yang cukup mahal. Sewaktu saya menjabat sebagai Direktur disana, memang tidak menggunakan obat bius jenis itu. Untuk lebih pastinya coba tanyakan ke direktur RSUD," tandasnya.

Untuk memastikan hal tersebut, GoRiau.com mencoba menghubungi pihak RSUD Selasih, namun ponsel Direktur RSUD Selasih, dr Ahmad Krinein dalam keadaan tidak aktif.

Sebelumnya, Kemenkes dan BPPOM telah melarang penggunaannya obat anastesi (bius) spinal produksi Kalbe Farma. Pihak berwnang itu juga telah meminta Kalbe Farma untuk menarik obat bius bermasalah dari peredaranya, pasca meninggalnya dua pasien di RS Siloam, Jakarta saat operasi beberapa hari lalu. Diduga, kematian dua orang pasien itu akibat obat anastesi spinal tersebut.(***)