PEKANBARU - KM Jelatik 8 dihentikan sementara pengoperasionalannya, lantaran kedapatan mengangkut penumpang melebihi kapasitas sehingga membahayakan. Selain itu, alat keselamatan yang disediakan banyak tak layak.

Hal itu disampaikan Danlanal Dumai Kolonel Laut (E) Yose Aldino pada Rabu (11/7/2018) siang. Bahkan dirinya sempat melihat langsung kondisi bagian dalam kapal Jelatik 8 yang ditambatkan di Pelabuhan Sungai Duku, bersama Kadishub Riau serta KSOP.

Begitu masuk ke dalam kapal bermaterial kayu tersebut, menyeruak aroma yang membuat hidung tak nyaman, entah dari mana asalnya. Yose juga sempat mengecek lokasi Nakhoda yang berada di lantai dua.

Di sini ditemukan ada beberapa kelengkapan pelayaran yang ternyata tidak dimiliki Jelatik 8. Bahkan, kata Danlanal Dumai, sebagian alat keselamatan yang tersedia sudah tak layak. "Ada beberapa yang kondisinya tak layak, ada juga yang masih bagus," ungkapnya.

Pantauan GoRiau.com, beberapa jaket/baju pelampung yang diamankan dari kapal tersebut dalam kondisi yang tak semestinya. Misalnya ada yang sudah kusam dan hitam, bahkan berjamur. 

Disampaikan, ada sebanyak 287 unit alat keselamatan disediakan pada kapal tersebut, di mana terdapat beberapa yang dalam kondisi tidak layak. Ini pun jadi sorotan Danlanal dalam jumpa persnya.

"Mestinya ini (Alat keselamatan, red) jadi prioritas. Tapi ada beberapa yang kita temukan kondisinya sudah tidak bagus," ungkap Kolonel Laut (E) Yose Aldino.

Kapal Jelatik 8 dicegat oleh KRI Pulau Rusa 726 saat berlayar membawa penumpang di Perairan Kuala Siak, Senin lusa kemarin. Dari pemeriksaan diketahui, ada 273 penumpang di dalamnya, sementara pada manifest hanya berjumlah 113 orang.

Jumlah ini sudah over kapasitas, dimana disampaikan bahwa daya tampung kapal hanya untuk 165 penumpang. "Ini tentunya membahayakan para penumpang di dalamnya," singkat dia. ***