SIAK SRI INDRAPURA - Aksi unjuk rasa melibatkan para pelajar yang terjadi dalam dua hari terakhir di sejumlah tanah air ternyata tak berpengaruh bagi pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Siak, Riau, apalagi sampai latah untuk ikut-ikutan berunjuk rasa.

Hal itu disampaikan para mahasiswa kepada Kapolres Siak, AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya beberapa waktu lalu dengan tujuan ingin kabupaten Siak tetap aman dan tentram dari kerusuhan yang didasari Ketidakpuasan terhadap beberapa produk hukum yang akan di sah kan ataupun sudah di sah kan oleh Lembaga Negara DPR RI.

Bahkan Pemkab Siak juga menggelar rapat bersama Forkompinda yang melibatkan tenaga pendidik serta mahasiswa untuk mengantisipasi agar aksi unjuk rasa ini tidak terjadi di Kabupaten Siak.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Siak Budhi Yuwono dalam rapat itu mengatakan peristiwa yang terjadi beberapa hari belakangan ini, menjadi perhatian semua pihak.

Menurut Budhi, kalau memang unjuk rasa dijalankan secara benar mungkin tidak ada masalah. Sementara unjuk rasa yang beredar saat ini mengajak seluruh komponen-komponen mahasiswa terlebih pelajar mengarah ke hal yang bertentangan dengan peraturan.

Budhi melanjutkan, dalam pertemuan ini akan disampaikan beberapa hal, diantaranya bagaimana bersama-sama menjaga kondisi Siak yang selama ini aman dan tentram.

Ia juga menegaskan, agar anak-anak sekolah jangan sampai ikut terprovokasi terhadap hal-hal yang bertentangan dengan aturan hukum yang akibatnya merugikan anak-anak kita sendiri.

"Siak kita kenal dengan negeri yang aman dan masyarakatnya sangat toleransi dan demokrasi, juga menjaga keamanan dan ketertiban cukup baik. Tentu ini kita pertahankan, kita juga tidak ingin terjadi kerusuhan serta hal-hal yang mencederai kehidupan berbangsa dan bernegara di tempat kita,"ujarnya.

Hari ini kita mencoba menyamakan langkah dan persepsi, mari jaga anak-anak kita, jangan sampai terprovokasi hal-hal yang tidak di inginkan yang merugikan masa depan anak-anak dan kita sebagai orang tua.

Sementara Kapolres Siak AKBP Doddy Ferdinand Sanjaya mengatakan, saat ini banyak berkembang informasi-informasi yang belum jelas kebenarannya.

Kalaupun benar sumbernya tidak jelas dan apa narasi kejadian tersebut, yang di lihat gambar di tambah tulisan-tulisan memprovokasi sehingga bangkit emosi kita semua. Sekarang ini banyak ajakan-ajakan yang tidak bertanggungjawab ditujukan kepada anak-anak kita, anak sekolah khususnya SMA termasuk juga Mahasiswa.

"Kemarin saya bertemu dengan mahasiswa kabupaten Siak dan mereka siap membantu pemkab Siak untuk tidak melakukan aksi unjuk rasa dan mereka medeklarasikan,"ungkap Doddy.

Tolong sampaikan pada adek-adek pelajar SMA, sambung Doddy, yang masih remaja transisi dia merasa dirinya sudah besar namun belum tahu pahit getirnya hidup. Usia labil seperti inilah perlunya peran guru serta orang tua untuk membentuk mental seorang anak.

"Saya mengharapkan kepada Bapak-bapak para kepala sekolah yang hadir, agar melarang anak didiknya membawa smart phone ke sekolah, karena dari hp lah sumber informasi beredar. Pesan yang mengandung provokasi, tanpa mengcek kebenarannya sehingga pelajar dengan mudah melakukan aksi demo turun kejalan,"pungkasnya.

Diakhir acara, dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak H Lukman secara bersama membacakan Deklarasi bersama yang berisikan Komitmen Forkopimda, Seluruh Elemen Tenaga Pendidik dan Komite Sekolah Kabupaten Siak, salah satunya "Menolak Segala Bentuk Hoax dan Ajakan Untuk Melakukan Unjuk Rasa Dari Pihak Yang Tidak Bertanggungjawab.***