PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) melakukan Misi Dagang dan Investasi ke Provinsi Riau. Kegiatan temu bisnis yang mengambil tema 'Meningkatkan Jejaring Konektivitas antara Pemprov Jatim dengan Pemprov Riau' ini pun dipusatkan seharian di Hotel Grand Central Pekanbaru, pada Kamis (5/3/2020).

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, bahwa misi dagang dan investasi ini merupakan salah satu kegiatan yang digagas untuk mempertemukan trader dan buyer dari Jatim ke buyer Riau dan begitu pun sebaliknya.

"Jadi biar mereka melakukan transaksi dan penjajakan sendiri. Kalau kemudian mereka bisa berkelanjutan, ya itu akan sangat baik," kata Khofifah kepada GoRiau.com di Hotel Grand Central Pekanbaru, Kamis (5/3/2020).

Apa lagi, kata Khofifah, kondisi ekonomi dunia saat ini sedang terganggu adanya perang dagang Amerika-China dan mewabahnya efek corona. Yang imbas dari masalah tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan nasional hingga regional menjadi terkoreksi. Sehingga mau tak mau, pemerintah harus memiliki inisiasi sendiri untuk bertahan dari kondisi tersebut.

"Kita ini punya captive market yang luar biasa. Kalau kita melakukan inisiasi-inisiasi mempertemukan trader dan buyer dengan menciptakan pasar baru, saya rasa apa yang mereka butuhkan bisa tersupport," ungkapnya.

Misalnya, kata Khofifah, selama ini ternyata yang dibutuhkan masyarakat bukan soal tradingnya tapi soal pemberdayaannya. Contohnya, Jatim selama ini cukup besar mensuplai sapi ke Riau. Mungkin orang Riau sekarang butuhnya pemberdayaan untuk mengetahui cara budidaya sapi. Sehingga, misi dagang dan investasi ini tidak hanya soal transaksi perdagangan saja, tetapi juga menyangkut soal pemberdayaan masyarakatnya juga.

"Itu silakan saja belajar ke balai besar inseminasi buatan di Singosari, supaya budidaya sapi di Riau ini bisa lebih masif. Intinya sekarang ini kita bangun strong partnership yang kuat antara Provinsi Riau dan Jatim. Supaya sama-sama untung," jelas Khofifah.

Di tempat yang sama, Gubernur Riau Syamsuar yang diwakili oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau, Yan Prana Indra Jaya Rasyid berharap temu bisnis dalam Misi Dagang Provinsi Jatim dan Provinsi Riau ini dapat memberikan efek positif bagi perekonomian kedua provinsi besar tersebut.

Apa lagi, kata Yan, letak geografis Riau yang berhadapan dengan negara tetangga, yakni Malaysia dan Singapura ini sangat strategis dan menjadikan Riau sebagai jalur perdagangan internasional.

"Apa lagi Riau juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang baik, ini sangat menguntungkan untuk menjadi tujuan utama perdagangan dari berbagai daerah, termasuk dari pelaku usaha Provinsi Jawa Timur tersebut," kata Yan Prana.

Sehingga berbagai komoditi unggulan dari Provinsi Jawa Timur yang dipromosikan dalam kegiatan temu bisnis ini, tentunya akan meningkatkan daya beli masyarakat di Riau. Begitu pun sebaliknya, produk-produk unggulan dari pelaku usaha Provinsi Riau pun dapat dipasarkan di Provinsi Jawa Timur.

"Kita sangat bangga dalam temu bisnis ini pun produk-produk UMKM dari kedua Provinsi di tampilkan juga dalam kegiatan ini. Hal ini akan memberikan efek positif sebagai salah satu upaya kita untuk memasuki pasar global Masyarakat Ekonomi Asia. Sehingga produk-produk UMKM mampu meningkatkan daya saing produknya, termasuk meningkatkan SDM yang menguasai Iptek," ujarnya

Tentunya, imbuh Yan Prana, Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah serta pihak lain (swasta) tidak bisa lepas atau turun tangan dalam memberdayakan UMKM.

"Dengan kerjasama serta sinergi antara pusat dan daerah, tentu harapan ini dapat kita capai," tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, Drajat Irawan mengatakan bahwa misi dagang Jatim ke Riau kali ini merupakan misi dagang yang cukup besar dibandingkan sebelumnya, sebab dihadiri oleh 98 orang delegasi dari Jatim dan 195 orang delegasi dari Riau.

"Kegiatan ini merupakan misi dagang yang dikemas dalam temu bisnis. Pertama kemarin kami gelar di Medan Sumut, pada 4 Februari kemarin. Lalu, Riau ini yang kedua," kata Drajat.

Ia juga menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempertemukan pelaku usaha dari dua provinsi, sehingga bisa saling memasarkan komoditinya masing-masing. Sehingga, ia pun berharap kerja sama dan sinergitas ini mampu menaikkan transaksi dagang dan mampu menaikkan perekonomian masyarakat di Jatim dan Riau.

"Ini ajang kita sama-sama memperkenalkan produk unggulan, dengan harapan menjalin hubungan baik dalam segala bidang," ujarnya.

Untuk diketahui, dalam pertemuan ini juga dilaksanakan beberapa penandatanganan kerja sama yaitu kerja sama pembangunan daerah, kerja sama perindustrian dan perdagangan, kerja sama pengembangan sumber daya peternakan, serta kerja sama penanaman modal. ***