PEKANBARU - Kabut asap tampak mulai menyelimuti Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan. Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru meminta agar masyarakat mewaspadai dampak asap, meskipun kualitas udara masih ditingkat sedang atau diangka 63 berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU).

Berdasarkan ISPU, angka 0-50 merupakan kategori kualitas udara baik, angka 51-100 kategori kualitas udara sedang, dan 101-199 sebagai kategori kualitas udara tidak sehat.

"Kualitas udara kita masih diangka 63, itu masih kategori sedang dan tidak berpengaruh kepada kesehatan. Tetapi jika dihirup terus menerus bharus kita waspada, bisa saja gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) muncul," jelas Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Diskes Pekanbaru Muhammad Amin, Selasa, (30/7/2019).

Untuk mengurangi gejala-gejala penyakit yang timbul akibat dampak asap ini, khususnya ISPA, ia meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah dan menggunakan masker berstandar saat beraktivitas diluar. Selain itu, masyarakat juga diminta memeriksakan dirinya jika merasa ada gangguan kesehatan.

"Dampak asap ini juga sudah mulai terasa, kita minta masyarakat mengurangi aktivitas diluar rumah, dan kalau harus berkegiatan diluar pakai masker berstandar, seperti masker N95. Perbanyak minum air putih dan memeriksakan dirinya jika timbul gejala-gejala akibat asap ini," ujarnya.

Amin menerangkan lebih lanjut, selain ISPA, masyarakat juga harus mewaspadai gejala penyakit lain seperti Asma, gangguan paru-paru, jantung dan iritasi mata.

Sementara itu, terkait penderita ISPA akibat kabut asap ini belum terdata dan belum ada laporan dari Puskesmas. Namun, untuk data tahun 2018, jumlah penderita ISPA mencapai 50.252 orang dan belum ada peningkatan signifikan ditahun ini.

"Data tahun 2018 ada 50.252 orang penderita ISPA, ini bukan semata disebabkan asap saja. Namun untuk 2019, laporan sementara angka penderita ISPA saat ini belum ada peningkatan," paparnya.***