PEKANBARU - Pemandangan tak biasa terjadi di pintu keluar Mapolda Riau, Jalan Gajah Mada, Pekanbaru, Senin (22/8/2016) menjelang sore. Saat jam pulang, tiba-tiba puluhan Provost Polda menggelar razia dadakan.

20 orang personil Provost Polda Riau ini menggelar razia dadakan, dengan target para personil kepolisian yang tidak melengkapi diri dengan surat izin mengemudi (SIM), surat kendaraan serta kelengkapan kendaraan.

Pantauan GoRiau.com, ada puluhan polisi khususnya pengendara motor dicegat dan diperiksa kelengkapannya. Sebagian ada yang ketahuan tidak membawa surat-surat, dan ada pula yang motornya tidak lengkap, mulai dari spion, pelat hingga lampu.

Polisi yang melanggar aturan ini pun ditilang dan diproses sesuai pelanggarannya. Sampai berita ini diturunkan, sudah ada empat surat Tilang yang dikeluarkan buat polisi yang tidak tertib ini. Tak lupa, mereka juga 'diceramahi' petugas agar ke depannya bisa lebih disiplin.

"Ini sebagai bentuk kegiatan kita agar polisi disiplin. Polisi itu contoh masyarakat, jadi wajib mematuhi semua peraturan, mulai dari SIM hingga STNK serta kelengkapan kendaraan," tegas Kabid Propam Polda Riau, AKBP Pitoyo Agung Yuwono kepada GoRiau.com.

Selain itu, razia juga dalam rangka program revolusi mental yang selama ini digadang-gadang kepolisian. "Jadi kita tegas, meski polisi kalau melakukan pelanggaran tetap harus diberi sanksi. Kita minta ini jadi perhatian serius semua anggota," tegas Pitoyo.

Lucunya, pada razia ini juga ada jurus 'ngeles' hingga kucing-kucingan seperti razia kendaraan warga sipil. Ada yang berdalih ingin jemput anak sehingga lupa bawa surat-surat, dan ada juga yang mengaku lupa pakai spion karena buru-buru ke kantor (Polda, red).

Lalu juga ada yang mengaku ketinggalan dompet. Bahkan lagi, sebagian polisi ada yang sengaja menunggu di parkiran sampai razia selesai, dengan harapan bisa lolos dari pemeriksaan. "Nggak masalah, sampai malam pun kita tungguin di sini," yakin Kasubbid Provost Polda Riau, Kompol Eko.

Ia juga memastikan kalau razia serupa akan digelar secara kontinue (berkelanjutan, red) dengan waktu-waktu yang tidak ditentukan. "Pasti, kegiatan ini akan berlanjut, tapi waktunya kita acak," tukasnya disela-sela razia.

Meski mereka polisi, ternyata banyak juga yang SIMnya sudah expired (mati, red). Berbagai cara pun dilakukan agar Provost tidak menilang, namun itu sia-sia. Tetap saja, bila sudah melanggar tentunya ada sanksi yang menunggu buat polisi-polisi tersebut.

Sampai berita ini dterbitkan, razia masih berlangsung. Sementara sebagian polisi yang harusnya sudah bisa pulang pukul 15.00 WIB, tampak masih bertahan di Mapolda, menunggu razia selesai. Tidak cuma itu, razia serupa juga berlangsung serentak diseluruh Polres se-Riau. ***