SIAK SRI INDRAPURA - Berbagai upaya, berbagai solusi terus dicarikan Pemkab Siak untuk tetap menstabilkan ekonomi petani kelapa sawit di wilayah Kabupaten Siak, Riau yang akan melakukan Program replanting atau peremajaan kelapa sawit.

Hal itu pun tak ditampik oleh Bupati Siak, Drs H Syamsuar yang tak lama lagi dilantik sebagai Gubernur Riau periode 2019 - 2024. 

Dalam diskusi tentang Integrasi peremajaan sawit rakyat dan pabrik kelapa sawit yang berlangsung di SIMR, Kantor Bupati Siak, Rabu (9/1/2019) kemarin, Syamsuar kembali meyakinkan petani sawit untuk tidak khawatir dengan pelaksanaan replanting.

Pasalnya pemerintah tentu nanti tidak akan membiarkan ekonomi petani sawit selama masa proses replanting lemah karena tidak ada sumber pendapatan. 

"Selama ini Pemerintah Kabupaten Siak dan tentunya Pemprov Riau juga akan turut andil membantu mengatasi kekhawatiran tersebut melalui berbagai program usaha sela berdasarkan potensi lahan masing-masing," kata Syamsuar.

Menurut Syamsuar, adanya perencanaan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit Rakyat (PKS-R) yang merupakan ide dari Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI zaman Presiden Gusdur, Prof Rohmin Dahuri juga bertujuan memberikan jaminan kepada para petani sawit sebagai salah satu upaya mempedulikan usaha hilirnya usaha perkebunan kelapa sawit.

"Dan saya sebagai gubernur Riau nantinya tentu juga akan memperhatikan ini sehingga masyarakat petani sawit yang ikut replanting memiliki usaha sela menjelang kebun kelapa sawitnya kembali menghasilkan," kata Syam lagi. 

"Saya juga berencana memperbanyak industri hilir Kelapa Sawit ini, termasuk membangun bio diesel B 20 dan lainnya yang tentu ini juga akan semakin memicu harga sawit nanti bagus. Apalagi suatu saat kita bisa menghasilkan surpaktan dari hilir sawit ini tentu akan semakin membuat masa depan usaha kebun kelapa sawit semakin menggembirakan," sebut Syamsuar.

Dikesempatan tersebut Bupati diperkenalkan dengan hasil usaha salah satu kelompok tani kebun sawit di Kabupaten Siak berupa buah pisang barangan seraya mencicipinya dan memperlihatkan kepada peserta diskusi yang hadir. 

Ketua Gerakan Nelayan Tani Indonesia (GNTI),  Prof. Rohmin Dahuri dan Timnya datang ke Siak membawa ide untuk membangun PKS-R di Siak dan mengekspos rencana tersebut di hadapan kelompok usaha petani sawit.

"Di PKS-R ini nanti yang akan menjadi pengusahanya adalah para petani yang tergabung dalam korporasion nantinya dengan semangat swadaya dan swadana. Kami berjanji akan menyampaikan keluhan tentang sertifikasi lahan kebun kelapa sawit masyarakat yang mengalami kesulitan dalam proses balik nama kepemerintahan pusat," kata Rohmin.

Rohimin menjelaskan kehadiran timnya disini adalah menjembatani petani untuk bisa bersinergi dengan program pemerintah saat ini terutama dalam mendapatkan hak bantuan secara gratis sebesar Rp25 juta/KK dari pemerintah pusat jika kebun sawitnya direplanting yang tentunya sesuai dengan syarat dan ketentuan aturan mainnya.***