Pertolongan TerakhirPEKANBARU. GORIAU.COM - Tidak hanya Yusrizal (pria selamat dari penyakit mematikan yang dikisahkan sebelumnya), pengalaman sama juga sempat dirasakan warga jemaah Masjid Raya Pekanbaru, Riau, lainnya. Seperti diungkapkan Irasman Idris. Pria ini memiliki kisah ajaib tersendiri tentang sumur tua tersebut.

Namun kisah ajaib kali ini berbeda, di mana sebuah pertolongan itu datang untuk yang terakhir kalinya.Alkisah, di sekitar Masjid Raya Pekanbaru, tinggal sebuah keluarga etnis Tionghoa yang memiliki sebuah usaha sukses.Namun kesuksesan usaha tersebut tidak memberikan kebahagiaan yang berarti mengingat sang pemimpin keluarga, bernama Tanagun, mengalami sakit berkepanjangan.Harta kekayaan yang berlimpah, perlahan sirna untuk kepentingan berobat demi kesembuhan Tanagun. "Namun usaha itu, meski telah banyak uang habis, tidak juga mampu memberikan kesembuhan baginya".Derita pun semakin berkepanjangan. Tanagun dengan usianya yang melampaui 50 tahun, semakin sekarat. Tubuhnya yang kurus semakin tidak mampu untuk berbuat apa-apa.Raganya hanya terkulai layu di sebuah tempat pembaringan. Meski sejumlah tabib, bahkan ada yang didatangkan langsung dari Negeri China, tidak mampu berbuat banyak demi kesembuhannya.Alhasil, seperti diceritakan Irasman, tubuh Tanagun semakin tak berdaya. "Dia sudah seperti mayat hidup".Setelah sekian lama bungkam, tiba-tiba anggota keluarga dikejutkan dengan pernyataan Tanagun yang dirasa aneh. "Kepada seluruh anggota keluarganya, Tanagun meminta agar dimandikan dengan air yang berasal dari sumur tua Masjid Raya. Juga untuk minumnya, dia juga menginginkan air dari sumur ini," kata Irasman.Mendengar permintaan Tanagun, anggota keluarga bergegas melaksanakannya. Setiap hari dalam satu pekannya, pria malang itu selalu dimandikan dan meminum air yang bersumber dari sumur tua di Masjid Raya."Sampai akhirnya Tanagun meninggal dunia. Pihak keluarga meyakini permintaan tersebut adalah permintaan terakhir Tanagun sebelum menghadap Sang Pencipta," katanya.Tradisi WargaRentetan perintiwa aneh dan ajaib itu perlahan menggiring warga sekitar Masjid Raya mengarah ke sebuah tradisi yang terbilang unik.Diakui Irasman, tidak sedikit warga yang melakukan ritual gaib di sumur tersebut. Bahkan sebuah wujud terimakasih kebanyakan warga, atas berkah yang mereka terima, yakni dengan membasuh diri dengar air pada sumur tua itu.Tidak sedikit pula, kata Irasman, warga yang selalu meminta air sumur tersebut untuk berbagai kepentingan tertentu.Terlebih, sumur tua itu juga memang memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya, yakni sumber air yang tak pernah kering meskipun kemarau melanda wilauah itu dalam jangka waktu yang panjang.Padahal, katanya, kedalaman galian sumur Masjid Raya itu tidak lebih dari delapan meter. Bahkan lokasinya juga berada tepat pada perbukitan tengah kota."Namun, kami selaku jemaah di masjid ini, tidak ingin sirik dengan mempercayai hal-hal tersebut. Kami yakin, segala sesuatunya, baik kesembuhan atas penyakit yang kita derita, hingga kesenangan dan rezeki, datangnya hanyalah dari Allah SWT," katanya. (fzr)