SELATPANJANG, GORIAU.COM - Kepala Desa Beting Kecamatan Rangsang Pesisir, Sutarno, mengungkapkan Desa Beting sangat berpotensi tenggelam akibat sering terendam air laut (ketika pasang). Untuk itu mereka sangat mengharapkan adanya pembangunan tanggul guna menyelamatkan desa itu dari tenggelam dan menyelamatkan ekonomi masyarakat.

Hal ini disampaikan Sutarno, ketika ditemui GoRiau.com, ketika ditemui di Selatpanjang, Minggu (17/11/2013) siang. Kepada GoRiau.com Sutarno mengaku Desa Beting menjadi langganan terendam banjir ketika air laut pasang.

"Pokoknya setiap air laut pasang desa kami terendam," katanya.

Akibat sering terndam air asin ini, menurut Sutarno lagi, sangat berdampak pada perekonomian desa. Ratusan sapi terancam kekurangan makanan sebab rumput banyak yang mati terkena air asin. Banyak tanaman yang mati. Hanya kelapa yang bisa bertahan di air asin, namun dampaknya berupa pengecilan pada buah kelapa, ini akan berdampak pada turunnya harga jual kelapa atau bisa tidak laku sama sekali.

"Selain itu, apapun infrastruktur di Desa pasti akan tidak maksimal pemanfaatannya kalau tiap saat terendam air laut," katanya lagi.

Untuk itu, Sutarno yang belum lama menjabat Kepala Desa memprioritaskan pembangunan tanggul di Desa Beting itu. Sebab dengan adanya tanggul Desa Beting akan terlahir kembali. Masyarakat bisa optimal memanfaatkan lahan kosong, maupun lahan sendiri untuk pertanian, (padi, palawija, dan sayur-mayur).

"Kalau sudah ada tanggul infrastruktur dapat digunakan secara maksimal, kelapa, sagu, karet, dan pinang dapat tumbuh pesat. Masih banyak lahan yang bisa dijadikan pemukiman kalau sudah tidak terendam air laut," ujarnya lagi.

Sebagai tambahan, luas Desa Beting adalah 24 KM persegi dengan jumlah penduduk 1.444 jiwa. 729 orang laki-laki, dan 715 perempuan.(nti)