PANGKALAN KERINCI, GORIAU.COM - Pemerintah Kabupaten Pelalawan tengah mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) andal untuk menjaga dokumen atau arsip daerah yang dianggap penting. Hal juga karena arsip merupakan dokumen perekat antara masa lalu, masa kini dan masa akan datang. Pasalnya, dengan dikelolanya sebuah dokumen atau arsip dengan baik maka rekaman suatu peristiwa itu takkan hilang.

"Karena itulah, perlunya tenaga-tenaga pengelolaan arsipyang handal di instansi-instansi pemerintah," kata Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pelalawan, HT Ubaidillah, saat memberikan sambutan sekaligus membuka acara Bimbingan Teknis Kearsipan Untuk Pegawai Kecamatan dan SKPD se Kabupaten Pelalawan di Hotel Dika Raya, Pangkalan Kerinci, Rabu (12/6/2013).

Menurutnya, arsip adalah merupakan bagian penting dalam administrasi kantor dan intansi sehingga pengelolaan arsip perlu dilakukan dengan lebih baik dan profesional. "Tak hanya itu, pengelolaan arsip yang baik dan benar merupakan juga bagian dari pada pencapaian visi dan misi Bupati Pelalawan dalam upaya mewujudkan penataan dan pengelolaan arsip," tegasnya.

Ubaidillah menjelaskan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk sesuai perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat atau diterima dan dikelola baik oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, perusahan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan termasuk lembaga pendidikan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Karena itulah, untuk memastikan arsip yang ada di lingkungan pemerintahan di Indonesia khususnya di Kabupaten Pelalawan dapat terjaga dengan baik maka kami menggelar kegiatan ini guna meningkatkan wawasan dan kinerja pengelolaan arsip," ujarnya.

Menurut dia, keberadaan arsip memiliki perlindungan khusus agar jangan sampai hilang. Apalagi saat ini, Riau telah ditunjuk sebagai central Of Excellent atau pusat budaya Melayu di Sumatra, sehingga arsip mengenai hal itu benar-benar sangat diperlukan. "Hal ini agar jangan sampai budaya dan urat akar dari sejarah ini hilang, karena pengelolaannya yang buruk," ujarnya.

Dia mengatakan tugasnyalah untuk mencari kemudian mengumpulkan kembali arsip-arsip mengenai daerah ini yang masih banyak tersimpan di masyarakat.

Ketua Panitia kegiatan, Effendi Sahat, saat memberikan laporannya menerangkan bahwa Bimtek Arsip yang ditaja oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Pelalawan ini diikuti oleh 69 peserta yang ada di lingkungan Pemkab Pelalawan. Jumlah peserta itu 36 orangnya berasal dari Kelurahan/Desa sementara sisanya sebanyak 33 orang merupakan utusan-utusan dari SKPD.

"Dari masing-masing Kelurahan/Desa itu diwakili tiga orang yakni perwakilan dari kecamatan, kelurahan dan UPTD Disdik," ujarnya.

Dikatakannya, bahwa bimtek yang akan diadakan selama tiga hari yakni mulai tanggal 12-14 Juni ini akan menampilkan beberapa narasumber yang kesemuanya berasal dari Badan Pustaka dan Arsip Riau. Tujuan diadakannya bimtek ini adalah selain untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan keprofesionalan para peserta juga diharapkan akan makin memperluas wawasan para peserta dalam tata pengelolaan kearsipan.

"Ada dua garis besar materi yang akan dibahas yaki mengenai Arsip Aktif dan interaktif beserta pengelolaannya, dengan arsip statis dan pengelolaannya," tutupnya.(ilm)