SIAK - Pemugaran Tangsi Belanda di Benteng Hulu, Kecamatan Mempura, Siak, Riau nampaknya telah selesai. Barak buatan Belanda dengan desain lawas berarsitektur Eropa itu kini terlihat sangat cantik.

Bangunan abad ke 18, sisa peninggalan Belanda ini semakin gagah berdiri di tepian sungai Siak. Bangunannya kini megah layaknya seperti dibangun sejak awal dahulu, meski beberapa silam dindingnya sudah mulai rusak dan kotor. 

Bangunan tangsi Belanda ini memiliki ruang-ruang kecil yang digunakan para tentara sebagai tempat penyimpanan senjata. Terdapat juga ruang penjara, ruang logistik serta ruangan kantor di dalam bangunan tersebut. 

Di kawasan tangsi ini pula terdapat sebuah sumur tua dengan diameter 2,5 meter. Konon di dalam sumur inilah dipendam mayat-mayat para pekerja paksa pada zaman Belanda yang umumnya merupakan warga pribumi. 

Sebelum dipugar oleh Kementrian PUPR tahun 2018 ini, secara fisik bangunan tangsi bersejarah tersebut memang sudah sangat memprihatinkan. Secara umum bagian-bagian bangunan sudah banyak yang hilang, namun bentuk aslinya masih terlihat. 

Dengan pemugaran yang baru saja dilakukan ini dan perawatan yang baik kedepannya, tangsi ini bisa menjadi objek wisata yang menjanjikan bagi Kabupaten Siak. 

Terlebih lagi posisinya yang dekat dengan sungai Siak, memberi akses yang mudah bagi para wisatawan untuk menikmati banyak hal yang ada di kawasan tersebut. Pengunjung akan merasa nyaman dan aman datang ke bangunan yang sangat tua serta memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

Tangsi Belanda ini memang destinasi wisata yang tepat untuk keluarga. Jika dari arah Kota Pekanbaru, wisatawan bisa menempuh perjalanan 2 hingga 3 jam menggunakan jalur darat baik dengan roda dua maupun roda empat. 

Bangunan tua ini bukti penjajah pernah membangun kekuasaannya di tanah kita.  Tangsi Belanda merupakan kompleks bangunan yang dahulunya berfungsi sebagai tempat perlindungan dan pertahanan bagi para tentara Belanda. ***