PEKANBARU, GORIAU.COM - Tindakan kekerasan dilakukan oknum TNI AU disaat melakukan pengamanan disaat jatuhnya pesawat, Selasa lalu dinilai sejumlah elemen sangat tidak manusiawi, karena dengan membabi buta menghajar masyarakat. Seharusnya, pelaku dipecat.

Penilaian ini disampaikan Direktur Executif Badan Advokasi Publik Riau (BAPR) M Rawa El Ahmady kepada wartawan, Kamis (18/10/2012).

Rawa sangat menyayangkan sikap arogan dilakukanya oknum TNI AU disaat pengamanan jatuh pesawat tersebut. Seharusnya sambung Rawa, TNI it mengerti akan tugas dan fungsinya. Bukan melakukan kekerasan terhadap rakyat, termasuk wartawan yang sedang melaksanakan tugas.

Menurutnya, kekerasan dilakukan oleh oknum aparat yang terus terjadi lantaran tidak pernah ada penindakan secara tegas terhadap mereka. Sehingga, aksi yang dilakukan wartawan dengan menuntut oknum TNI AU tertangkap kamera. ''Saya ikut mendukung, seharusnya pelaku dipecat,'' katanya.

Aksi wartawan yang menuntut dipecat atau diadili, kata Rawa, merupakan langkah yang tepat. Namun ia menggarisbawahi, aksi demo dilakukanya wartawan itu jangan surut atau berdamai. Agar nantinya, kedepan tercipta saling menghormati.

Menurutnya, aksi kekerasan ini merupakan tindak pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Dan sudah semestinya, pelaku tindakan kekerasan itu dimata hukum sama. ''Kendati sudah ada permintaan maaf dari TNI AU. Bukan berarti DPRD Riau harus berhenti untuk menindaklanjuti,'' katanya. (rdi)