TEMBILAHAN, GORIAU.COM - Kepolisian Resor (Polres), Indragiri Hilir (Inhil), Riau, mengamankan 11 orang preman yang selama ini meresahkan warga di Kecamatan Keritang. Selain meresahkan warga, 4 dari 11 preman tersebut juga melakukan pemerasan dan pengeroyokan kepada karyawan di PT Riau Agri.

Adapun kronologis sebelum 11 orang yang merupakan warga Keritang dan sekitarnya itu diamankan, 4 orang preman melakukan pemerasan dan pengeroyokan kepada salah seorang karyawan PT Riau Agri.

Karena hal itu, Polsek Keritang kemudian berhasil mengamankan 3 orang diantaranya, sementara 1 orang buron.

Setelah diamankan, ternyata tawanan yang buron itu pun mengajak beberapa preman lainnya untuk melakukan unjuk rasa di perusahaan tersebut, meminta 3 temannya yang telah ditahan sebelumnya agar di bebaskan.

Melihat dalam rombongan yang melakukan demo tersebut ada tersangka yang buron, petugas kepolisian langsung berusaha mengamankannya, namun pengujuk rasa lainnya malah mencoba menghalangi dan akhirnya melukai 2 orang petugas kepolisian.

''Akibat kejadian itu, 2 anggota kita terluka di bagian wajah, kaki dan punggung,'' jelas Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono kepada wartawan di Mapolres Inhil, Rabu (26/8/2015).

Meskipun demikian, tim gabungan Polsek Keritang dan Polres Inhil akhirnya bisa memegang kendali, sehingga terjaring 9 orang preman termasuk yang salah satunya adalah DPO pada kasus pemerasan dan pengeroyokan sebelumnya.

''Akhirnya, 11 orang kita amankan, beserta barang bukti, diantaranya sejumlah senjata tajam, mobil, dan pakaian,'' tambah Hadi Wicaksono.

Saat ini, pihaknya dikatakan Kapolres masih terus melakukan pengembangan untuk kasus premanisme ini.

''Apa yang mereka lakukan sudah sering dan sangat meresahkan masyarakat. Kita juga masih terus melakukan pengembangan, apakah hanya mereka saja yang terlibat atas kasus ini, atau ada yang lainnya,'' tukas AKBP Hadi Wicaksono.(ayu)