SEBAGAI sebuah Rumah Sakit kebanggaan Kabupaten Pelalawan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih terus meningkatkan kinerjanya secara maksimal. Baik dalam bidang pelayanan, pengobatan atau pun pada sarana dan prasarana itu sendiri. Dan untuk makin memaksimalkan hal tersebut, maka di akhir tahun 2013 mendatang atau awal 2014 nanti, RSUD Selasih akan berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

"Jadi dengan status BLUD ini, maka kita akan dapat mengatur rumah tangganya sendiri. Artinya, dapat menggunakan dana jasa pelayanan tanpa tergantung anggaran dari Pemerintah melalui APBD. Dan setiap instansi yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat bisa membentuk BLUD," terang Direktur RSUD Selasih, Dr Endit RP, dalam suatu kesempatan.

Diceritakan mantan Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan ini bahwa sejak diresmikan sembilan tahun lalu oleh Gubernur Riau HM Rusli Zainal, tepatnya tanggal 20 Maret 2004, RSUD Selasih memiliki standar Rumah Sakit tipe C. Meski sudah terakreditasi namun saat itu, keberadaan RSUD Selasih masih berada di bawah naungan Dinas Kesehatan Pelalawan. Lima tahun kemudian, di tahun 2009, rumah sakit berplat merah ini menjadi satuan kerja tersendiri, lepas dari naungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan.

"Sejak saat itu hingga tahun 2014 ini, RSUD Selasih terus berupaya mengacu ke type B non pendidikan yang hanya fokus ke pelayanan. Karena itu, kita terus berupaya memberikan pelayanan dasar yang lebih baik kepada masyarakat," tandasnya.

Selama ini, dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Selasih harus mengacu pada Prosedut Tetap (Protap). Dan ini sesuai dengan Akreditasi Nasional yang sudah ditetapkan berdasarkan ketentuan RSUD kelas C. Tak hanya itu, keseriusan RSUD Selasih dalam meningkatkan pelayanannya pada masyarakat juga dengan menerapkan program Hospital by Law atau Peraturan Internal rumah Sakit.https://www.goriau.com/assets/imgbank/06062013/bupatipela-204.jpg

Bupati Pelalawan HM Harris menyerahkan Jamkesmas dan Jamkesda secara simbolis kepada masyarakat."Peraturan internal rumah sakit ini bukan barang baru, tapi sudah ada sejak rumah sakit ini berdiri. Karena memang hospital by law ini sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) RI Nomor 772/Menkes/SK/VI/02 tentang Peraturan Internal RS," katanya.

Dalam kepmenkes itu dijelaskan bahwa hospital by law ini mengacu pada pedoman peraturan internal rumah sakit yang disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masing-masing rumah sakit. Oleh karena itu, maka pihaknya kini terus menggodog hospital by law bagi internal RSUD Selasih.

"Dan peraturan internal di rumah sakit ini harus dijalankan oleh semua jajaran pihak rumah sakit, tak terkecuali Direktur RSUD-nya sendiri. Apalagi ini sudah diatur dalam Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Selasih Kabupaten Pelalawan," ungkapnya.

Sehingga dengan begitu, maka sorotan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Selasih yang selama ini banyak dikeluhkan, sedikit demi sedikit bisa diminimalisir. Dan pada akhirnya, ke depan masyarakat bisa puas dengan pelayanan RSUD Selasih hingga tak perlu lagi berobat ke Pekanbaru.

Bukan hanya dalam segi pelayanan, untuk tenaga medis yang berkualitas berikut fasilitas sarana dan prasarana yang memadai pun, RSUD Selasih terus menggesanya. Dan saat ini, jumlah tenaga medis di RSUD Selasih diantaranya Dokter sebanyak 21 orang. Kemudian pegawai yang sudah berstatus PNS sebanyak 278 orang dan tenaga honor 127 orang.

"Untuk dokter spesialisnya sendiri ada 12, terdiri dari Dokter spesialis anak sebanyak tiga (3) orang, Dokter spesialis syaraf satu (1) orang, Dokter spesialis bedah satu (1) orang, Dokter spesialis kandungan empat (4) orang, Dokter spesialis penyakit dalam satu (1) orang, Dokter spesialis paru satu (1) orang, Dokter spesialis mata satu (1) orang," bebernya.

Sementara untuk Dokter Umum, RSUD Selasih kini memiliki dokter berjumlah 24 orang yang terdiri dari Dokter umum sebanyak 17 orang, Dokter umum kontrak tiga (3) orang dan Dokter gigi empat (4) orang. Selebihnya adalah pegawai management, tenaga medis yakni bidan dan perawat. Tenaga penunjang medis yakni laboratorium, rontgen CCSD, gizi, rekam medis dan farmasi dan tenaga non medis doormen, cleaning service, satpam dan loundry.

"Jadi sampai saat ini, jumlah keseluruhan pegawai RSUD Selasih tahun 2013 sebanyak 405 orang," katanya.

Untuk fasilitas di RSUD sendiri, sampai saat ini RSUD Selasih telah memiliki fasilitas poli bedah, poli kandungan, poli anak, poli syaraf, poli mata, poli penyakit dalam, poli paru, poli gigi, poli fisiotherapi, poli umum dan apotik. RSUD Selasih juga mempunyai fasilitas Klinik Voluntary Clinical Treatment (VCT). Fungsinya yaitu untuk memberikan pelayanan terhadap pasien penderita HIV/AIDS dengan cara merangkul, mengajak si penderita agar mau berobat dan sembuh.

"Selain itu, sebagai sebuah rumah sakit, kita juga memiliki fasilitas rawat inap yakni rawat inap penyakit dalam, rawat inap kebidanan, perinatologi, rawat inap bedah dan rawat inap paru. RSUD Selasih juga memiliki rontgen, laboratorim dan incenerator yakni pengelolaan limbah padat dan sampah medis," katanya.

Di samping itu, kini dengan tuntasnya pembangunan proyek air bersih yang selama ini selalu menjadi keluhan masyarakat, baik pasien maupun keluarga pasien, telah teratasi. Tempat pembangunan proyek bersih yang terletak pada bagian timur RSUD yang telah tuntas pembangunannya membuat persoalan air kini telah teratasi karena air sudah mengalir ke seluruh ruangan dan kamar RSUD.

"Dengan tuntas, pembangunan air bersih ini, persoalan air yang selama ini menjadikan keluhan, ke depan sudah teratasi," tandasnya.

Dijelaskannya, bahwa proses pengolahan air bersih yang disedot dari perut bumi ini dalam prosesnya melalui beberapa tahapan. Pertama, air disedot kemudian dimasukkan ke bak penampungan. Dari bak itu, dipindah ke bak kedua untuk kemudian proses sanitasi kedua. Dari bak pertama melewati bak kedua, dialirkan ke penampungan ultrafultrasi. Selanjutnya disedot dan dialihkan ke tower penampungan. Dari tower ini kemudian air tersebut dialihkan ke seluruh kamar-kamar yang ada di RSUD Selasih ini.

Sedangkan untuk pasien yang menggunakan program Jaminan Kesehatan daerah (Jamkesda), dari tahun ke tahun pasien Jamkesda ini terus bertambah. Dan untuk pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin yang mengunakan Jamkesda ini, pihak RSUD tetap memberikan pelayanan secara maksimal tanpa dikenakan biaya, baik itu obat maupun yang lainnya.

"Untuk obat–obatnya sendiri, RSUD Selasih tetap mengupayakan di apotik sendiri. Dan di tahun 2013 ini, untuk obat tidak mengalami kendala dan masih tercover dengan baik," ujarnya.

Dan dari tahun ke tahun, pasien yang berobat di RSUD Selasih, baik itu yang rawat jalan, rawat inap maupun yang dirawat IGD dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Untuk tahun 2010, pasien rawat jalan mencapai 14.002 pasien dan rawat inap sebanyak 2079, jumlah total mencapai 16.081 pasien. Dan di tahun 2011, jumlah pasien yang dirawat di RSUD Selasih mencapai 25.478 pasien. Dari jumlah tersebut, rinciannya 22.450 pasien umum, rawat inap 3.028 pasien jumlah 25.478 pasien. Sedangkan di tahun 2012, pasien yang rawat jalan sebanyak 22.987 pasien, rawat inap 2.669 dengan jumlah keseluruhan 25.656 pasien.

"Selain itu, pelayanan Jamkesda di RSUD Selasih berjalan lancar dan pasien yang menggunakan jamkesda dilayani sabagaimana mestinya. Hanya saja, kita terkadang menemukan kendala di persyaratan-persyaratan untuk kepengurusan Jamkesda yang tidak lengkap," ujarnya.

Apalagi, Jamkesda ini merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah dengan anggaran dananya yang dibayarkan kepada pihak RSUD ataupun puskesmas yang ada. Tentunya, program Jamkesda yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu ini juga harus melengkapi persyaratan yang sudah ditentukan seperti rujukan surat miskin dari puskesmas yang melakukan rujukan kepada Rumah Sakit atau kepengurusan surat tidak mampu dari Dinas Kesehatan bagi pasien RSUD.

"Uang dari Pemda ini kan dikeluarkan dengan syarat-syarat administrasi yang lengkap, begitu juga kita untuk menggunakan dana tersebut dengan syarat-syarat administrasi yang lengkap pula," katanya. Karena itu, dirinya berharap program jamkesda maupun Jamkesmas ini bisa tepat sasaran sehingga programnya berjalan lancar. Dan sosialisasi Jamkesda dan Jamkesmas ini tidak hanya dilakukan oleh Dinas Kesehatan saja, tapi Rumah Sakit dan puskesmas juga berperan untuk mensosialisasikannya.

"Untuk Jamkesda memang belum ada batas waktunya, sedangkan Jamkesmas setiap tahunnya dilakukan pembaruan sesuai prosedur yang berlaku. Untuk ini, kita telah menempelkan pemberitahuan tersebut di depan pintu masuk RSUD untuk sosialisasi persyaratan kepengurusan Jamkesda maupun Jamkesmas," katanya. 

Direktur RSUD Selasih: Dr Endit R Pratiknyo: Targetkan PAD Tahun 2013 Rp 3 M dari RJU

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06062013/direkturrs-205.jpgSesuai dengan Peraturan daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2013, terhitung sejak tanggal 1 Februari 2013 lalu, RSUD Selasih Pangkalan Kerinci memberlakukan kenaikan tarif pelayanan umum untuk jasa sarana dan pelayanan. Kenaikan tersebut merupakan dampak dari kenaikan biaya jasa dan sarana Retribusi Jasa Umum (RJU) yang tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

"Jadi terhitung mulai tanggal 1 Februari 2013 lalu, Retribusi Jasa Umum berdasarkan Perda nomor 02 tahun 2012 mulai diberlakukan. Artinya, tarif RS yang tercantum di dalam RJU itu akan naik dari RJU Perda 2009, yang selama ini kita terapkan," terang Direktur RSUD Selasih dr. Endid R Pratiknyo. dr.Endid R Pratiknyo menjelaskan bahwa sebenarnya Perda yang mengatur kenaikan tarif jasa sarana dan pelayanan yang diberikan oleh RS berplat merah itu sudah lama dikeluarkan Pemda Pelalawan. Namun karena harus terlebih dahulu disosialisaikan pada masyarakat hingga baru pada bulan Februari ini bisa diterapkan.

"Perda-nya sendiri sudah dari tahun 2012 lalu, tapi karena kita mensosialisasikan dahulu sehingga baru pada bulan Februari ini diterapkan. Sebelum tarifnya naik maka pelayanan terlebih dahulu dinaikkan. Dan sekarang sudah kita berlakukan," katanya.

Setelah melakukan sosialisasi dan meningkatkan sarana dan prasarana yang ada di RSUD Selasih ini, sambungnya, maka dipastikan layanan yang akan didapatkan masyarakat di RSUD Selasih juga akan meningkat. Pasalnya, dengan diterapkan Perda RJU ini yang didukung seluruh instrumen yang ada maka semua pegawai RSUD Selasih telah berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/06062013/tenagamedi-206.jpgTenaga medis mengecek kondisi pasien."Dan tujuan dikeluarkan RJU ini dimaksudkan semua yang tercantum di dalam RJU, yakni pelayanan ruang rawat inap, obat dan perawatan medis akan menjadi salah satu sumber PAD. Target kita di tahun 2013 ini, dari RJU akan menyumbangkan 3 Miliar untuk PAD," janjinya optimis.

Selain dari RJU, lanjutnya, sumber PAD dari RSUD juga didukung dari pengelolaan incenator secara komersil yakni limbah medis dari RS swasta yang ada di Kabupaten Pelalawan dapat dilakukan pembakaran incenerator milik RSUD. Apalagi di daerah ini memang banyak RS Swasta yang harus melakukan pembakaran limbah medisnya.

"Jadi mereka dapat melakukan pembakaran limbah medis di sini sehingga hal ini akan dapat meningkatkan PAD dari RSUD Selasih," katanya.

Dikatakannya, walaupun telah diberlakunya RJU maka hal ini tidak merubah peran RSUD Selasih yang sejatinya yakni mengemban fungsi sosial karena di RS milik Pemda Pelalawan ini tetap memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dari keluarga tidak mampu dengan membawa kartu Jamkesda.

"Walaupun kita memiliki target untuk menaikkan PAD dari RJU, namun fungsi RS tetap mengemban fungsi sosial. Karena kita juga mengutamakan pasien Jamkesda," ujarnya.

Ditambahkannya, selama ini kontribusi RSUD Selasih terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Pelalawan yakni di tahun 2011 PAD yang disumbangkan mencapai Rp. 464.030.565. Kemudian di tahun 2012, PAD yang disumbangkan agak menurun dibanding tahun sebelumnya yakni Rp. 360.116.427.

"Dan untuk tahun 2013 ini, kita menargetkan akan mengejar Rp 3 Milyar untuk PAD ke daerah ini. Syukur-syukur nantinya bisa berlebih PAD yang kita berikan," pungkasnya. (adv/ilm)