JAKARTA, GORIAU.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku terus mempelajari masukan mengenai perpanjangan kontrak blok Siak, Riau yang akan habis masa kontrak pada November 2013 mendatang.

"Blok Siak sedang kita pelajari, mudah-mudahan ada masukan dari SKK Migas. Yang minta kan banyak. Yang paling penting, pemerintah betul-betul akan evaluasi itu semua perpanjangan-perpanjangan kontrak tapi betul-betul yang untungkan negara," ujar Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/3/2013).

Chevron Pacific Indonesia (CPI) sebagai pengelola Blok Siak yang lama akan dilibatkan dalam pembahasan. "Kita biarkan pengelola lama terlibat karena mereka sudah tahu in out-nya. Secara operasional dan teknologi, mereka tahu," tegas dia.

Susilo menambahkan siapapun yang ingin kelola blok yang akan habis masa kontraknya, harus membayar kompensasi sesuai dengan nilai keekonomian blok tersebut. Kompensasi tersebut bukan merupakan bonus tandatangan melainkan dana pengganti minyak dan gas yang ada di Blok Siak.

"Value itu harus dihitung, siapapun bisa. Bukan dijual, tapi ibaratnya pihak yang akan terlibat harus semacam mengganti ekuitas di sana. harus uang di muka dulu, bukan signature bonus, kalau signature bonus dari eksplorasi," ungkapnya.

Susilo menambahkan rekomendasi dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berupa pengelolaan masalah teknis agar produksinya tidak menurun. Susilo menegaskan, keputusan blok Siak akan diputuskan tahun ini. "Keputusannya harus tahun ini dong. kita usahakan tahun ini," katanya. (mdc)