PEKANBARU, GORIAU.COM - Pemasangan kain kafan di patung Tugu Selamat Datang perempatan bundaran Mal SKA, Sabtu (1/3/2014) sore kemaren, ternyata dilakukan oleh para aktivis Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Sakai FISIP Universitas Riau.

Aksi ini mereka lakukan sebagai bentuk protes atas kelalaian pemerintah menangani kebakaran hutan dan lahan sehingga terjadi bencana asap yang selalu berulang setiap tahun.

''Kami pasang kain kafan itu hari Sabtu pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Pada saat bersamaan kami juga lakukan aksi pembagian masker pada pengendara yang melintas di simpang SKA,'' kata Afni, ketua umum Mapala Sakai pada GoRiau.com, Minggu (2/3/2014) siang.

Afni membantah kalau pemasangan kain kafan dan masker pada patung itu adalah pekerjaan orang iseng, apalagi orang gila.

''Ini adalah sindiran kami pada pemerintah yang lamban menangani kebakaran hutan dan lahan sehingga menyebabkan kabut asap parah,'' kata Afni.

Kabut asap saat ini, katanya, telah menyebabkan banyak masyarakat yang sakit, bahkan mungkin sebentar lagi ada yang tewas. ''Itulah sindiran keras kita pada pemerintah,'' ujarnya.

Afni mengaku, yang membuka kain putih dari patung wanita memegang tepak sirih itu pada malam harinya adalah pihaknya juga.

Mapala Sakai adalah organisasi mahasiswa pecinta alam dari FISIP Universitas Riau (UR). Sakai sendiri, menurut Afni, merupakan singkatan dari Sayang Akan Kelestarian Alam Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumya, patung Tugu Selamat Datang Pekanbaru di perempatan bundaran Mal SKA, pada Sabtu siang tampak dibalut dengan kain kafan.Sementara di tiang patung dibentangkan spanduk besar bertuliskan 'Sanksi Tegas Pembakar Lahan'.

Aksi ini sebagai bentuk protes masyarakat terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan kabut asap yang terus berlangsung di Riau.

Pemandangan ini cukup menarik perhatian bagi masyarakat Pekanbaru khususnya yang melalui perempatan tersebut.***