SELATPANJANG, GORIAU.COM - Tim dosen Fakultas Perikanan Universitas Riau (Faperika UR), sejak Kamis (3/10/2013) lalu berada di Selatpanjang, guna melakukan transfer keterampilan perikanan praktis terkini kepada nelayan dan petani ikan setempat. Selama tiga hari, masyarakat desa pantai diajari merawat hutan bakau (mangrove), mengembangkan kelompok usaha, membangun ekowisata, hingga membuat makanan nugget ikan (fish nugget).

Program ini mendapat dukungan Pemkab Kepulauan Meranti dan Dinas Kelautan dan Perikanan setempat.

Di lapangan, tim 14 dosen yang dipimpin Prof Dr Ir Zulkarnain MSi ini dibagi lima kelompok berdasarkan kepakaran. Kelompok ''Kelautan dan PSP'' (terdiri dari Dr Dessy Yoswaty SPi MSi. Dr Noni T Saleh dan Ir H Elizal MSc) mengajari masyarakat pantai Kepulauan Meranti menyelamatkan hutan bakau dan membangun ekowisata.

Selanjutnya, Kelompok ''Budidaya'' (Ir Niken Ayu Pamukas, Dr Ir Adelina MSi, Nur Asiah Spi MSi dan Ir Mulyadi MPhil) menuntun pengoperasian mesin pembuat pellet dan budidaya keramba fiberglass.

Kelompok ''Manajemen Sumberdaya'' (Dr Ir Efrieldi MSi dan Dr Iesye Lukistyowati MS) menguraikan aneka manfaat mangrove. Sementara Kelompok Agribisnis (Prof Dr Ir Zulkarnain MSi, Ir Eni Yulinda MP dan Ridar Hendri) mensimulasikan teknik pengembangan organisasi nelayan dan petani ikan.

Namun, yang cukup menarik perhatian masyarakat desa pantai adalah demo pembuatan nugget ikan. Soalnya ini termasuk teknologi terapan terbaru. Demo ini dipimpin Dr Ir Rakhman Karnila MSi dan Dr Ir Windarti MSi (Kelompok ‘Pengolahan’). Kegiatan ini dipusatkan di markas kelompok nelayan di Desa Alahair.

Menurut Dr Rakhman, selama ini ikan hasil tangkapan nelayan maupun budidaya petani ikan kita, hanya dijual dalam bentuk segar, dibuat ikan asin atau terasi. Konsumen pun, terutama anak-anak, pasti tak menyukainya. ''Nah, sekarang nelayan kita ajari membuat nugget ikan. Hasil kajian kita, anak-anak sangat menggemarinya. Karena sudah terbiasa makan nugget, meskipun nugget ayam,'' ujar pria penggemar olahraga bridge ini.

Usai melatih nelayan, seluruh tim menelusuri laut menggunakan speedboat menuju lokasi budidaya ikan Bawal Bintang dalam keramba yang terbuat dari fiberglass, di kawasan Pulau Rangsang.

Plt Sekdakab Meranti, Iqaruddin mengungkapkan rasa bahagianya atas aksi turun gunung pakar perikanan ini ke tengah-tengah masyarakat nelayan di daerahnya. ''Saya sangat memberikan apresiasi, keterampilan nelayan kami bisa diberikan langsung oleh pakarnya. Jadi tidak sekedar teori-teori. Kami sedang pikirkan untuk menjadikan kegiatan ini sebagai agenda tetap,'' ujarnya. (rls)