SELATPANJANG - Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau akan diprioritaskan untuk tenaga pendidik atau guru. Hal ini dalam rangka persiapan telah dimulainya pembelajaran tatap muka.

Juru Bicara Gugus Gugus Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Meranti, Muhammad Fahri SKm, mengungkapkan bahwa pada vaksinasi tahap kedua ini, sasaran awalnya diperuntukkan TNI, Polri, pelayan publik dan aparatur sipil serta pedagang pasar. Namun berdasarkan instruksi bupati, khusus di Kepulauan Meranti diprioritaskan kepada tenaga pendidik.

Ia mengatakan alasan mendasar tenaga pendidik difokuskan untuk penerimaan vaksin ini karena adanya pembelajaran secara tatap muka. Untuk itu, vaksin diberikan kepada pendidik dari PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA agar kekebalan tubuh mereka lebih terjaga.

"Vaksinasi tahap kedua ini juga dimaksudkan untuk menghandle kekurangan vaksinasi yang pertama pada petugas kesehatan. Selebihnya setelah kita lakukan koordinasi ke pimpinan, vaksinasi itu difokuskan untuk guru, hal itu untuk menyikapi sudah dimulai belajar tatap muka," kata Fahri, Senin (8/3/2021).

Terkait vaksinasi tahap pertama untuk SDM kesehatan, Fahri mengatakan pada dosis pertama sudah 100 persen petugas medis tervaksin. Sedangkan di dosis kedua baru 80 persen. Saat ini masih dalam proses penyelesaian.

Fahri juga mengatakan Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahap kedua mendapatkan alokasi vaksin Covid-19 sebanyak 130 vial vaksin Covid-19 atau setara dengan 1.300 dosis. Saat ini, pihaknya mengupayakan penambahan alokasi vaksin untuk wilayah ini.

Selain itu, pihaknya masih melakukan pendataan terkait dengan jumlah penerima vaksin tahap kedua. Sampai sekarang pun masih dilakukan perekapan.

"Data tersebut masih bisa berubah. Kami masih melakukan pendataan kepada yang menjadi sasaran vaksinasi tahap kedua," katanya.

Untuk sasaran target vaksinasi terhadap guru, dikatakan Fahri, baru hanya dilakukan untuk satu kecamatan.

Menurutnya, tidak memungkinkan untuk melakukan vaksinasi secara keseluruhan akibat keterbatasan vaksin maka pelaksanaan vaksinasi bagi guru akan diprioritaskan untuk Kecamatan Tebingtinggi terlebih dahulu.

"Kita belum bisa melakukan vaksinasi terhadap guru secara keseluruhan. Untuk saat ini vaksin terbatas dan baru untuk Kecamatan Tebingtinggi saja dan tercatat sebanyak 800 guru," ungkapnya.

Ditambahkan Fahri, pihaknya juga mengusulkan jurnalis masuk daftar prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap 2.

Dikatakan memasukkan unsur profesi jurnalis untuk mendapatkan vaksin mengingat kerjanya yang termasuk pemberi layanan publik dengan risiko terpapar virus Corona cukup tinggi.

Lebih lanjut, proses pendataan jumlah jurnalis penerima vaksin akan melibatkan organisasi profesi jurnalis seperti PWI, PWRIB, MOI, FJMR dan lainnya.

"Nanti kita akan libatkan organisasi wartawan. Kan yang tahu jumlah anggota kan mereka. Nanti akan kita ajak kerjasama,'' pungkasnya.***