SURABAYA, GORIAU.COM - Seorang pegawai honorer di bagian tata usaha sebuah sekolah dasar (SD) di kawasan Rangkah, Surabaya, Jawa Timur dilaporkan ke polisi karena mencabuli dua murid di sekolah tersebut. 

Pelaku adalah seorang pegawai wanita, sedangkan korban adalah dua murid laki-laki. Kedua korban disuguhi video porno yang diputar dari HP pelaku dan setelah itu dipaksa oral seks. Tragisnya, peristiwa ini dilakukan di ruang sekolah ketika suasana sudah sepi.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, AKP Suratmi membenarkan adanya laporan kejadian ini. Namun dia masih enggan membeberkannya secara detail karena tersangka berinisial Y belum tertangkap.

''Kami memang menangani kasus tersebut. Saksi sudah kami periksa dan untuk tersangka, kami sedang melakukan pengejaran. Kami juga masih melacak keberadaan tersangka,'' kata Suratmi singkat di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (14/11).

Sementara dari data yang dihimpun di Mapolrestabes Surabaya menyebutkan, tindak asusila yang dilakukan tersangka kepada dua siswa kelas V SD tersebut, yaitu BM (11) dan SN (11) adalah oral seks.

Oral seks itu dilakukan sebanyak tiga kali oleh pegawai honorer perempuan berusia 35 tahun tersebut. Ironisnya, aksi asusila Y ini dilakukan di ruang sekolah, saat kondisi sudah sepi.

Kejadian ini terungkap saat BM menceritakan oral seks yang dilakukan Y ke pihak sekolah. Atas dasar laporan tersebut, pihak sekolah pun mengumumkannya.

Ternyata, BM bukan korban satu-satunya. Saat diketahui pihak sekolah, SN juga mengaku pernah dioral oleh Y. Sumber di internal penyidik Polrestabes Surabaya menyebutkan, korban menceritakan kepada pihak sekolah bahwa sebelum dioral, korban dipanggil oleh tersangka dan diajak ke salah satu ruang sekolah saat jam pelajaran berakhir.***