PEKANBARU - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru memprediksi awal tahun 2016, Provinsi Riau akan kembali dilanda Elnino (musim kering) dan berpotensi terjadi kebakaran. Hal ini menandakan bahwa bumi Melayu belum terlepas dari bayang-bayang bencana kabut asap.

Mengetahui hal tersebut, Ketua Dewan Harian Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau, Al Azhar kembali mengingatkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau agar konsisten dan serius dalam berupaya mencegah dan menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

"Riau berduka dengan musibah kabut asap yang melanda berbulan-bulan. Tahun 2016 jangan terulang lagi musibah yang menahun itu," ungkap Al Azhar kepada GoRiau.com, Rabu (30/12/2015) di Pekanbaru.

Menurutnya, Pemprov Riau dan segenap jajarannya harus mengoptimalkan seluruh langkah-langkah konkrit seperti halnya mencabut izin dan menggugat perusahaan pembakar lahan. Selama 18 tahun bencana asap melanda Riau, merupakan bukti dari ketidakseriusan pemerintah menindak perusahaan-perusahaan pembakar lahan.

Tidak cukup itu saja, pemerintah juga diminta lebih tanggap dan peduli kesehatan masyarakat yang telah terdampak asap tahun ini. Sebagaimana yang telah diuraikan pakar kesehatan bahwa dampak kabut asap sangat membahayakan, tidak hanya dapat dirasakan jangka pendek namun juga berdampak hingga jangka panjang.

"Pemerintah harus penuhi janji untuk membuat masyarakat aman dan hidup nyaman. Masyarakat Riau harus bernafas lega ditahun 2016. Jangan ada kisah duka masyarakat yang tercekat sesak nafas," pintanya. ***