PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau mencatat, terdapat 31 jenis satwa mamalia langka yang masih hidup di kawasan hutan Riau. Kelestarian hewan-hewan ini sangat terancam dengan aksi perburuan liar, keberadaan jerat dan deforestasi hutan yang menjadi habitatnya.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Mahfud menjelaskan sampai akhir tahun 2019, pihaknya menemukan dan membersihkan setidaknya sebanyak 180 jerat. Sementara, selama tahun 2018 dan 2019 setidaknya belasan mamalia yang dilindungi di Riau terperangkap jerat tersebut.

"Dari tahun 2018 sampai 2019, sudah ada 11 mamalia langka yang terjerat, diantaranya Harimau Sumatera, Gajah, Beruang madu, dan Tapir. Masyarakat yang memasang jerat itu, biasanya beralasan bahwa mereka hanya mau menjerat babi, tetapi tentu saja itu bisa menjerat hewan lain termasuk yang dilindungi," paparnya, Senin, (13/1/2020).

Mahfud menjelaskan, Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya, setiap orang yang melakukan tindakan yang dapat mengancam kelestarian hidup satwa langka, dapat diancam hukuman penjara paling lama 5 tahun dan denda paling besar Rp100 juta. Ia berharap memasuki tahun 2020 ini, tidak ada lagi masyarakat yang memasang jerat, yang berpotensi membunuh hewan langka tersebut.

"Berdasarkan undang-undang, menjaga kelestarian satwa ini merupakan kewajiban semua warga negara. Oleh karena itu, kita minta masyarakat dan semua pihak untuk bersama-sama melindungi dan menjaga satwa liar yang ada dikawasan hutan, yang merupakan aset Provinsi Riau," ujarnya.

Adapun satwa mamalia yang langka di Riau tersebut, adalah Binturung, Sigung Sumatera, Kambing Hutan Sumatera, Rusa Sambar, Anjing Ajag, Musang Air, Badak Sumatera, Gajah Asia dan Kucing Kuwuk.

Kemudian Kucing Batu, Kucing Tandang, Kucing Emas, Kucing Bakau, dan Beruang Madu. Lalu Owa Ungko, Owa Siamang, Cukbo Ekor Merah, Berang-berang Pantai, dan Berang-berang Gunung.

Selanjutnya Trenggiling, Kijang Muncak, Macan Dahan, Kelinci Sumatera, Kukang, dan Harimau Sumatera. Lalu Orangutan Sumatera, Musang Lingsang, Tapir, Krakubu Ingkat, Pelanduk Kecil, Pelanduk Napu.***