PEKANBARU, GORIAU.COM - Memang benar-benar gawat Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Satu desa yang dialiri sungai atau anak sungai beroperasi ratusan mesin Dompeng, sebutan mesin penggarap dasar sungai untuk mendapatkan emas.

Pengakuan salah seorang warga di desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing, Malin kepada media ini, jika tidak ada informasi razia dari aparat keamanan, sungai Batang Kuantan yang membelah desanya terlihat seperti pasar. Semua mesin beroperasi dan sejumlah warga juga ikut menambang emas dengan cara mendulang.

"Sejak ada razia, apalagi terjadi kerusuhan, tadi siang, sungai jadi lengang. Padahal, rata-rata setiap desa yang dialiri sungai dan anak sungai beroperasi ratusan PETI," ujar Malin, Rabu (15/5/2013).

Hal itu juga diakui camat, kecamatan Hulu Kuantan, Sukarman. Menurutnya, aktivitas penambangan telah mencemarkan sungai. Dia menilai, pencemaran itu sudah terlalu akut. Sebab, satu desa di kecamatannya ada ratusan dompeng beroperasi setiap harinya. "Di hilir air sungai selalu keruh," ujar Sukarman.

Menurutnya, banyak masyarakat yang tak berprofesi penambang jadi mengeluh. Sebab, sebagian masyarakat memanfaatkan sungai untuk mencuci dan mandi.

"Sehingga mereka mendukung pemerintah membasmi PETI ini," katanya.(kha)