SIAK - Pohon Geronggang kini menjadi salah satu tumbuhan komersial andalan di lahan rawa gambut. Tumbuhan yang dikenal dengan bahasa latin Cratoxylon arborescens BI ini sudah mulai banyak dibudidayakan oleh masyarakat di Kabupaten Bengkalis.

Bupati Siak, Syamsuar mulai melirik budidaya tanam pohon Geronggang dan akan menerapkannya di Kabupaten Siak. Dimana Siak juga masih memiliki ribuan hektar lahan rawa gambut yang tidak dimanfaatkan.

"Kita Pemkab Siak sangat tertarik sekali dengan pertanian. Setelah mendengar pemaparan dari masyarakat Bengkalis tentang pohon Geronggang tadi, kita sadar bahwa ini merupakan aset masa depan. Kita mesti coba juga untuk di Kabupaten Siak," kata Syamsuar.

Namun sebelum hal itu diterapkan di Siak, lanjut Syamsuar, Pemkab Siak juga akan turunkan tim untuk melakukan penelitian tentang tanaman yang tingginya bisa mencapai 30 meter dengan diameter mencapai 1 meter dan memiliki nilai jual yang tinggi ini.

Penasaran kayu geronggang yang dapat digunakan untuk bahan bangunan di bawah atap, kayu lapis, meubel, peti, dan sebagai bahan cetakan beton, Bupati dua periode di Siak ini minta dibawa untuk melihat pembibitan kayu gerongggang milik masyarakat Bengkalis itu.

Ia berkeliling hampir setengah hektar lahan untuk melihat pembibitan dan pohon geronggang yang masih muda. Syamsuar juga tak berhenti bertanya dengan petani di kebun tersebut tentang bagaimana cara melakukan pembibitannya.

"Bagaimana cara pembibitan yang benarnya ini. Mana mungkinlah mau bagi ilmunya ya. Tak apa, nanti kami turunkan tim khusus untuk melakukan penelitian agar bisa diterapkan juga untuk masyarakat Siak. Ini aset kita untuk masa depan," ujar Suami Misnarni ini saat berdialog dengan petani pohon Gerongggang, Selasa (23/1/2018) siang.

Sementara itu, Kusmayadi, masyarakat Bengkalis yang sudah melakukan penanaman pohon geronggang di sekitar Wonosari, Bengkalis menyebutkan Banyak masyarakat Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Bengkalis dan Bantan menanam pohon geronggang ini.

" Ada sekitar 100.000 batang yang sudah ditanam di lahan seluas 7 hektar. Kita juga sudah lakukan pembibitan di daerah Sungai Alam masyarakat melakukan ini secara swadaya karena melihat nilai ekonomis dari pohon geronggang ini," ungkap Kusmayadi.

Di lahan yang sama menjelang pohon geronggang panen, masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan untuk menanam nanas dan budidaya ikan di kanal yang dibuat sebagai pembatas lahan. Sehingga petani tidak merasa dirugikan selama menunggu panen dalam jangka waktu 4 hingga 12 tahun sesuai peruntukannya. ***