PEKANBARU, GORIAU.COM - Saat Perusahaan Listrik Negara dikecam akibat pemadaman listrik secara bergilir, General Manager PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) Doddy Benjamin Pangaribuan justru memilih untuk 'menghilang'.

Doddy pada Selasa (1/10/2013), didapati tidak sedang berada di kantornya, ketika massa mahasiswa dari Universitas Riau menggelar aksiunjuk rasa menuntut dihentikannya pemadaman pergilir seperti yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Massa yang terdiri dari kalangan wanita dan laki-laki ini juga mendesak untuk dipertemukan dengan General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan.

Namun dikabarkan, GM Perusahaan Listrik Negara itu malah 'menghilang' dengan kegiatan di luar kantor yang tak jelas. Beberapa sumber menyebut pejabat itu tengah berada di gedung DPRD Riau untuk membahas persoalan listrik yang dikeluhkan masyarakat.

Puluhan mahasiswa tampak masih menunggu kehadiran GM PLN WRKR itu dengan duduk di halaman perusahaan itu.

GM PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan sebelumnya telah menjelaskan, bahwa pemadaman bergilir yang dilakukan pihaknya disebabkan adanya defisit daya sebesar134,4 Mega Watt (MW).

"Dengan dilakukan pemadaman bergilir, tentunya semua pelanggan merasakan ketidaknyaman. Untuk itu, PLN mohon maaf," kata Doddy di Pekanbaru.

Menurutnya, kebutuhan listrik di Riau pada waktu beban puncak dari mulai pukul 18.00 WIB hingga jam 22.00 WIB adalah sebesar 450,7 MW sedangkan kemampuan pembangkit listrik yang ada di Riau hanya 316,3 MW.

Selama ini, untuk menutup kekurangan daya 134,4 MW, PLN WRKR andalkan pasokan dari Sumatera Barat melalui sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng) dan Sumatera Utara sistem interkoneksi Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).(fzr)