PEKANBARU, GORIAU.COM - Indikasi politik uang (money politic) tercium oleh Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kota Pekanbaru. Parahnya, perbuatan melanggar tersebut dilakukan oleh salah satu tim sukses pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau 2013 dari Partai Demokrat yang juga Ketua Rukun Warga (RW) di Kecamatan Rumbai.

Bustami Ramzi selaku anggota Panwaslu Pekanbaru Devisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran di Pekanbaru, Kamis (5/9/2013) mengatakan, indikasi 'money politic' pada kasus ini sangat kuat. "Kami menemukan barang bukti berupa paket sembako yang diterima warga Kecamatan Rumbai," katanya.

Ia mengatakan, indikasi pelakunya adalah Khairil Anwar, seorang Ketua Rukun Warga (RW) di Kecamatan Rumbai yang juga merupakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Kecamatan Rumbai.

Bustami menjelaskan, indikasi politik uang tersebut dilaporkan pada Selasa malam atau beberapa jam sebelum dilaksanakannya Pemilihan Kepala Daerah Riau pada 4 September 2013.

Namun menurut keterangan sejumlah saksi-saksi, demikian Bustami, pembagian paket yang berisikan sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti sarden, mie instan, gula dan minyak goreng itu telah mulai dibagikan ke masyarakat sekitar sejak sore harinya.

"Kami ada beberapa orang anggota dari Panwaslu Pekanbaru kemudian turun ke lokasi terindikasi pada malam hari. Namun rumah terduga pelaku terkunci dari dalam," katanya.

Bustami mengaku pihaknya sempat berulang kali mengetuk pintu rumah tersebut, namun pemilik rumah tidak mengizinkan tamunya untuk masuk.

Kejadian itu kemudian kata dia langsung dilaporkan ke pihak aparat kepolisian dari Polsek Rumbai. "Tapi waktu itu, katanya aparat kepolisian akan turun sambil menunggu datangnya lurah. Tapi tidak juga datang," katanya.

Pihaknya kemudian berinisiatif untuk menelusuri informasi terkait indikasi politik uang tersebut dengan memintai keterangan sejumlah warga sekitar.

Hasilnya, demikian Bustami, beberapa warga mengaku telah menerima paket sembako tersebut dan menunjukkan barang buktinya. "Namun saksi tersebut tidak bersedia untuk diketahui identitasnya. Katanya takut keselamatannya terancam," kata dia.

Bustami mengatakan, temuan indikasi politik uang tersebut akan segera ditindaklanjuti dengan melakukan kajian-kajian mendalam.(fzr)