PEKANBARU - Ratusan warga antusias hadiri kampanye dialogis, Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Riau, Edy Nasution, Selasa (27/3/2018) siang di Jalan Melur, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau. Warga yang datang didominasi oleh ibu-ibu.

Sapran yang bekerja sebagai juru parkir di Jalan Riau, menceritakan bagaimana kondisi ekonomi saat ini yang cukup sulit. Ayah dari 6 orang anak ini menceritakan bagaimana Sekolah Menegah Kejuruan Negeri di Pekanbaru masih membayar iuran SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) setiap bulan.

"Setiap bulan ada 2 pilihan SPP, Rp200 ribu atau Rp250 ribu. Bagi yang tidak mampu wajib membayar SPP dinominal Rp200 ribu. Bukannya gratis, tapi untuk Sekolah Menegah Kejuruan Negeri masih membayar SPP, walaupun ada surat keterangan tidak mampu dari kelurahan dan kecamatan," kata Sapran.

Sapran melihat, sosok pasangan nomor 1 Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar - Edy Nasution mampu membawa perubahan yang lebih baik di Kota Pekanbaru, terutama dunia pendidikan. Karena di ibukota Riau, masih ditemukan anak-anak putus sekolah yang tidak mampu membayar SPP.

"Kita berharap, pendidikan wajib 12 tahun di Kota Pekanbaru bisa gratis, begitu juga SMK Negeri. Apalagi sosok Edy Nasution yang berlatarbelakang seorang prajurit TNI mampu membawa kemajuan pendidikan bersama Syamsuar (Calon Gubernur Riau, red)," ujar Sapran.

Lain halnya dengan Sri Hartati yang mengeluhkan uang buku dan lembar kerja siswa yang wajib dibeli. Kewajiban pelajar membeli buku ini membuat dirinya sebagai ibu rumah tangga kewalahan mengatur keuangan. Sementara suaminya hanya sebagai buruh.

"Kalau SPPnya memang gratis. Tapi buku yang tidak gratis. Meskipun harus difotocopy, tapi cukup merogoh kantong juga. Kalo banyak buku yang wajib dibeli, ya lumayan juga uangnya," ungkap Sri Hartati.

Warga Kota Pekanbaru, berharap jika pasangan nomor urut 1 Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, Syamsuar - Edy Nasution jadi Gubernur dan Wakil Gubernur untuk memperhatikan pendidikan yang disebut-sebut gratis tapi masih ada biaya yang dibebankan kepada keluarga tidak mampu.

Usai kampanye dialogis, Edy Nasution dipasangkan tanjak oleh tokoh masyarakat di Kecamatan Senapelan. ***