PEKANBARU - Meski dalam kondisi kaki pincang (Bekas ditembak polisi terkait kasus pembunuhan, red) bahkan gunakan tongkat, Satriandi dan rekannya Nugroho berhasil melarikan diri dari Lapas Klas II A Pekanbaru pada Rabu (22/11/2017) sore pukul 16.40 WIB.

Mengejutkannya, Satriandi juga memiliki benda diduga senjata api jenis revolver warna silver, yang digunakan untuk mengancam serta menodongkan petugas jaga pintu, sehingga ia dapat dengan mudah ke luar meski keamanan gerbang berlapis.

Kepala Lapas Klas II A Pekanbaru Yulius Sahruza menuturkan, aksi pelarian yang dilakukan kedua penghuni penjara ini diduga sudah terencana. Ditambah pula saat itu Satriandi dan Nugroho sudah ditunggu sebuah mobil, seketika dirinya ke luar pintu keamanan utama.

"Diduga sudah direncanakan," jawabnya kepada GoRiau.com Di Lapas Klas II A Pekanbaru pada Rabu petang.

Ia melanjutkan, mobil yang menjemput pecatan polisi itu jenis Xtrail warna hitam. Setelah Satriandi di luar, petugas sempat melakukan pengejaran, walau tidak berhasil. "Sempat dikejar ke luar. Kata petugas mobil yang dipakai itu Xtrail," sambung Yulius.

Pasca melarikan diri, Lapas Klas II A Pekanbaru sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pencarian. Pantauan di sini hingga Rabu malam, tampak aparat berpakain sipil masih berjaga-jaga di halaman Lapas.

Untuk diketahui, Satriandi tercatat punya sederet kejahatan yang cukup fantastis, begitu juga dengan aksi nekatnya. Ia sempat terjun dari lantai 8 Hotel Aryaduta Pekanbaru saat digeregek terkait kasus Narkoba. Kondisinya ketika itu cukup parah karena langsung menghantam beton.

Berlanjut setelah itu, ia juga terlibat kasus pembunuhan dan sempat buron, hingga akhirnya ditangkap jajaran Polresta Pekanbaru, bahkan ditembak kakinya. Kini Satriandi beraksi lagi dengan melarikan diri dari Lapas Klas II A Pekanbaru. ***