PEKANBARU, GORIAU.COM - Kerja keras pasangarn Ismawan Kurnianto dan Reni Alfianty, kini menuai hasilnya. Orang tuaAriani Nisma Putri alias Putri, tak henti-hentinya mensosialisasi anaknya agar didukung seluruh lapisan masyarakat Riau unuk meraih cita-cita menjadi seorang penyanyi lewat ajang Indonesia Got Talent.

Dukungan pun mengalir kepada Putri, tak hanya Pemerintah Provinsi Riau, tapi Polda dan Danlanud Pekanbaru pun memberi perhatian khusus kepada Putri. Bahkan, Putri sempai dinobatkan sebagai artis undangan pada malam puncak hari jadi Pekanbaru.

Kehebatan Putri dalam seni olah suara ini juga menjadi perhatian khusus media yang terbit di Riau, tak jarang sehari menjelang Putri tampil pada Indonesia Got Talent yang disiarkan secara langsung di SCTv, pemberitaan tentang Putri selalu menghiasan halaman satu.

Sabtu (19/2014) malam, ajang pembuktian kemampuan bakat Putri dalam bernyanyi. Anak berumur 8 tahun dari Bangkinang, Kabupaten Kampar, Riau, yang memiliki keterbatasan fisik (maaf penglihatan terganggu), berhasil menyisihkan empat finalis lainnya sehingga Putri berhak menerima uang tunai setengah miliar.

Atas dukungan yang diberikan itu, kedua orang tua Putri tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih sehingga air mata mereka tak bisa ditahan lagi ketika jatuh ke pipi. ''Terima kasih atas dukungan yang telah diberikan kepada anak saya dalam mencapai cita-citanya menjadi penyanyi terkenal,'' ucap Ismawan.

Keberhasilan Putri ini, kata seniman musik Riau, Taufik Hidayat alias Atan Lasak, sangat-sangat mengharukan semua pihak dan menjadi inspirasi baru bagi Riau. ''Ini juga merupakan suatu keajaiban di blantika musik di Indonesia, sebab keterbatasan bukan menjadi hambatan seseorang untuk berbuat,'' kata Atan Lasak.

Atan Lasak berharap, setelah Putri ada Putri lainnya yang lahir dari tanah Melayu ini. Kompetisi seperti Indonesia Got Talent dan lainnya, sangat membuka laluan seniman dimanapu dia berada.

''Selama ini kita rasakan, bahwa banyak yang punya kemampuan dan kebolehan yang cukup luar biasa, namun terkulai karena harus menembus Jakarta terlebih dahulu meskipun tidak ada pesaingnya. Sekarang dengan banyak acara uji bakat, semuanya terasah. Yang punya bakat pas-pasan, ya harus kalah,'' ungkap. ***