AKAELA Feng tidak mengenal agama sejak kecil, sebab dia dibesarkan di tengah keluarga agnostik (meragukan keberadaan Tuhan).

Dikutip dari Selebriti.id, namun setelah remaja, saat duduk fi bangku SMA, wanita berparas cantik ini mulai mulai mencari keberadaan Tuhan. Ketika itu Akaela mengalami depresi atas permasalahan yang dihadapinya.

''Semasa SMA saya mengalami depresi,'' seperti dikutip dari akun Facebook Ayatuna Ambassador.

Di SMA, Akaela berteman baik dengan 3 siswa beragama Islam. Dia penasaran dengan agama yang dianut teman-temannya itu, sehingga berminat mempelajarinya.

Meski baru mendapatkan sedikit pengetahuan tentang Islam, namun Akaela merasakan hatinya sangat tersentuh. Dalam kesehariannya, dia pun mulai mengamalkan beberapa ajaran Islam, seperti menutup bagian tangan, mengenakan celana panjang yang longgar hingga berhenti memakan makanan berbahan babi dan makanan haram lainnya.

''Saya merasa harus menutup lengan saya juga. Dan bagi saya, itu semua adalah tanda 'kebenaran','' karena dari mana lagi perasaan ini muncul (jika bukan Islam),'' ujar wanita keturunan China-Jerman itu.

''Saya menunda (membaca) syahadah untuk beberapa lama, ini bukan hal baik. Tapi saya sudah mempraktikkan ajaran Islam. Saya berzikir, makan makanan halal dan lainnya,'' katanya.

Akhirnya pada suatu hari Akaela memutuskan membaca dua kalimat syahadat, melalui video call. Ia dibimbing oleh salah seorang Muslim.

Setelah menjadi mualaf, dia bingung untuk memberitahu orangtua dan keluarganya, tentang keputusan dirinya memeluk Islam.

Namun akhirnya Akaela memberanikan diri memberi tahu orangtuanya melalui pesan singkat. Mulanya orangtuanya menolak putrinya menjadi Muslim.

Namun setelah dua tahun Akaela menjadi Muslimah, orangtuanya mulai menerima perbedaan di antara mereka. Selain itu kedua orangtuanya melihat Akaela kini lebih bahagia dan percaya diri setelah menjadi Muslim.

''Setelah masa-masa itu mereda. Ibu saya mulai memasak dengan daging halal. Saat bepergian sejenak saya bisa berhenti untuk salat,'' tuturnya.***