PELALAWAN - DPRD Pelalawan meminta Dinas Perikanan merespon cepat masalah kelangkaan garam. Melambungnya harga garam membuat pelaku industri kecil pembuatan ikan asin di Kelurahan Kerumutan, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, terancam tidak bisa berproduksi.

"Dengan kondisi ini, kita minta dinas terkait bisa memfasilitasi perajin ikan asin di Kerumutan untuk mendapatkan garam," kata Anggota Komisi I DPRD Pelalawan, Rinto S.Sos, kepada GoRiau.com.

Diungkapkan dia, dengan hasil ikan yang melimpah seperti sekarang, tentu ketersediaan garam sangat dibutuhkan para perajin ikan asin di Kelurahan Kerumutan.

"Mahalnya garam berimbas pada pelaku usaha kecil yang menggunakan garam sebagai bahan bakunya. Seperti, pembuatan ikan asin di Kerumutan ini," tandas Rinto.

Disebutkannya, semula harga garam satu karung goni atau 50 Kg hanya seharga Rp 110 ribu, namun saat ini harga garam mencapai Rp 300 ribu. "Meski harga naik selangit, perajin ikan asin tetap kesulitan untuk mendapatkan garam," katanya.

Apalagi saat ini sedang musim ikan Tuakang, yang merupakan bahan baku utama pembuatan ikan asin.

"Dalam semalam nelayan bisa mendapatkan ikan hasil menjaring di Sungai Kerumutan sedikitnya 500 Kg. Bahkan bisa sampai 2 hingga 4 ton dari total hasil tangkapan seluruh nelayan," ungkap politisi Golkar, Rabu (2/8/2017). ***