PEKANBARU – Sebagai bahasa asal Bahasa Indonesia, sudah seharusnya semuanya warga dari berbagai etnis yang tinggal di Pekanbaru fasih berbahasa Melayu. Pekanbaru sebagai ibukota provinsi Riau seharusnya menjadi contoh penerapan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari.

Hal itu disampaikan Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun saat membuka Festival Lampu Colok Kota Pekanbaru di Mal Pelayanan Publik (MPP), Sabtu, (6/4/2024) malam.

"Saya lihat, di Jawa, orang-orang dari berbagai suku dan etnis bisa fasih berbahasa Jawa. Etnis Tionghoa saja bisa medok bahasa Jawanya," katanya.

Menurutnya, ciri khas dari tanah melayu di Kota Pekanbaru semakin hari semakin memudar, hal ini dikarenakan tidak banyak pemuda di Kota Pekanbaru yang fasih berbahasa Melayu.

"Jadi nanti kita terapkan bahasa kita (bahasa melayu). Walaupun dia orang batak, jawa, minang, tionghoa, wajib bisa berbahasa melayu," terangnya.

Pj Walikota kembali mengingatkan kepada masyarakat bahwa bahasa Indonesia diambil dari bahasa melayu, bahasa Melayu adalah bahasa asal Bahasa Indonesia.

"Ingat, bahasa Indonesia merupakan hasil serapan dari bahasa Melayu. Jadi kita harus berbangga dengan bahasa kita dengan cara menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari," tutupnya. ***