PEKANBARU - Kedatangan Presiden Republik Indonesia Ir Jokowi yang diagendakan ke Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Selasa (28/09/21) diharapkan juga bisa menyempatkan diri bertemu dengan masyarakat Suku Sakai.

“Sudah sekian puluh tahun Indonesia merdeka, tetapi sejak datuk moyang hingga cucu cicit bahkan generasi muda, kami masyarakat Sakai tidak pernah berjumpa dengan Presiden Republik Indonesia,” kata pria yang kerap disapa Iwan Sakai itu, Senin (27/9/2021).

Untuk itu masyarakat Sakai di Bengkalis berharap Presiden Republik Indonesia dapat melihat kampung halaman masyarakat suku asli Provinsi Riau yaitu Suku Sakai. “Kami sangat berharap bapak Jokowi dapat melihat rumah adat yang sangat kami banggakan agar dapat mengobati rasa kerinduan kami dari masyarakat Suku pedalaman kepada Presiden Republik Indonesia yaitu bapak Joko Widodo yang sangat kami banggakan dan kami kagumi," pinta Iwan.

Iwan Saputra sangat berharap Joko Widodo dapat mengobati kerinduan masyarakat Suku Sakai dan bisa mengadukan bagaimana nasib suku asli ini yang semakin lama semakin terusir disebabkan oleh kemajuan dunia dan juga persoalaan-persoalaan yang mengakibatkan hilangnya hak masyarakat adat.

''Sehingga kami masyarakat adat seperti berada di kampung orang dan dan tidak dipandang ataupun tidak dipedulikan oleh korporasi-korporasi sehingga kami jauh dari sejahtera baik itu dari segi ekonomi dan kesehatan," ungkapnya.

Lebih lanjut kata Iwan, masyarakat adat Sakai saat ini juga sudah banyak yang dikriminalisasi, oleh korporasi hanya karena menebang kayu untuk mencari sesuap nasi dengan cara berkebun di tanah yang dianggap tanah leluhur atau pun tanah ulayat masyarakat adat.

“Selain itu kami juga sangat merasa terusik dikarenakan sungai yang dimana kami masyarakat adat Suku Sakai mencari ikan untuk keberlangsungan hidup sudah habis yang diduga dicemari oleh limbah limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan keuntungan sehingga telah merampas dan menjarah hak-hak dan budaya masyarakat Suku Sakai," imbuhnya.

Besar harapan Iwan Saputra, Presiden Jokowi dapat menyapa kampung halamannya melihat dan mendengarkan isi hati kami masyarakat adat Sakai yang selama ini terzolimi. Masyarakat Suku Sakai terdiri dari 13 Bathin (Kepala adat) yang menyebar di 3 Kabupaten Kota, Dumai, Bengkalis dan Siak.

"Kami dari masyarakat adat suku sakai ingin memberikan baju serta peralatan tradisional suku sakai kepada bapak Presiden Republik Indonesia sebagai bentuk bangga dan kagumnya kami terhadap beliau," pungkasnya. ***