SELATPANJANG - Sempat terjadi keributan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Meranti karena ada tak terima pasien dinyatakan terpapar virus Corona atau Covid-19.

Padahal, menurut orang tersebut mengatakan bahwa sang pasien dirujuk ke RSUD karena penyakit Asam Lambung dan bukan disebabkan oleh Covid-19. Selain itu dia juga menuding pihak RSUD tidak melakukan penanganan terhadap pasien sampai dengan 5 jam lamanya.

"Pasien ini sudah 4 tahun menderita penyakit Lambung dan 4 bulan ini penyakitnya semakin parah dan rutin diobati di kampungnya, karena kondisinya semakin parah dan tubuhnya lemas dan tidak berdaya, lalu dibawa ke RSUD Meranti oleh keluarganya pada pukul 5 sore untuk mendapat pertolongan medis, namun hingga pukul 10 malam tidak ditangani melainkan pasien terkesan dipaksakan diisolasi dan menjadi OTG Covid-19, parahnya lagi sehingga penyakit yang diderita pasien terabaikan," ungkapnya.

Dikatakannya juga, bahwa pihak RSUD dengan sengaja dan sembarangan saja dalam menetapkan status pasien agar mendapatkan kucuran dana dari pusat.

Menanggapi hal tersebut, pihak RSUD Kepulauan Meranti dalam hal ini Direktur melalui Plt Kepala Seksi Pelayanan Medis, Ramadhani Azri SST mengatakan tidak benar jika pasien ditelantarkan.

"Tidak benar jika tidak dilayani dan tidak mungkin pula dokter tidak memeriksa pasien, kalau tidak bagaimana bisa tau gejala apa yang diidap pasien," kata Ramadhani, Senin (16/11/2020).

Terkait adanya isu yang mengatakan bahwa pasien terpapar Covid-19, Dani menjelaskan bahwa hal tersebut berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Namun hal tersebut juga belum bisa dipastikan.

"Setiap pasien yang dirawat wajib dilakukan rapid. Nah ketika pasien ini kita lakukan rapid tes hasilnya reaktif. Selain itu kita juga memeriksa rekam jantungnya, CT Scan, Rontgen dan melakukan tindakan kumbah lambung dengan mengeluarkan cairan didalamnya. Pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan HB nya juga lemah yakni 5 yang biasanya normal 12- 14. Dari rangkaian pemeriksaan yang kita lakukan menunjukkan indikasi mengarah ke gejala Covid-19. Namun hal itu belum bisa juga kita pastikan Covid-19 sampai menunggu hasil swab keluar," ungkap pria yang akrab disapa Dani ini.

Sambil menunggu hasil swab, saat ini pasien dirawat di ruang Pinerre RSUD Kepulauan Meranti. 

"Kita ada persetujuan dari keluarganya dalam hal ini keluarga inti yakni istrinya dan kita sudah menjelaskan hal ini dan keluarga bisa menerimanya. Cuma kita tidak tahu siapa yang mengaku siapa, dia ngotot dan ngamuk ke petugas kami. Saat ini pasien kita rawat di ruangan screening dan bukan ruangan isolasi sambil menunggu hasil swab selama tiga hari. Kita juga tidak bisa sembarangan menetapkan status pasien Covid-19 karena ia jalur pemeriksaannya," pungkasnya.***