PEKANBARU - Keberadaan pengungsi semakin bertambah di Kota Pekanbaru. Pengungsi yang awalnya menarik simpati masyarakat Kota Pekanbaru, kini justru membuat masyarakat menjadi resah.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Drs H. Syoffaizal, M.Si, mengatakan saat ini ketersediaan tempat untuk pengungsi yang berada di Kota Pekanbaru sudah penuh.

"Pengungsi ini semakin terus bertambah. Sedangkan ketersediaan tempat untuk mereka sudah tidak ada lagi. Jadi kami juga masih bingung saat ini mau menjadikan tempat yang mana lagi untuk menampung mereka," katanya.

Ia menjelaskan, pengungsi yang terlantar disebabkan karena mereka datang ke Kota Pekanbaru tanpa melalui jalur yang resmi.

"Ntah siapa yang memfasilitasi mereka untuk masuk kesini dari Aceh sana, tiba-tiba udah di kantor polisi, kadang di depan Rudenim," terangnya.

Syoffaizal menuturkan, Pemko pasti akan membantu pengungsi yang datang selama pengungsi tersebut masuk ke Kota Pekanbaru secara resmi dan masih ada tempat yang tersedia.

"Selama tempatnya masih tersedia, dan mereka tidak masuk dengan cara seperti itu, kami bantu mereka selama ini. Bahkan sampai mengantarkan mereka kepada Community House (CH) yang ada," terangnya.

Pria yang akrab disapa Faizal itu juga berharap UNHCR dan IOM segera memberikan solusi untuk mengatasi pengungsi yang terus menjamur di Kota Pekanbaru.

"Kami sebenarnya juga kasihan sama mereka. Seperti di Rudenim, itukan bukan tempat pengungsi. Maka di pakailah fasilitas tempat bermain futsal. Toiletnya cuma satu, sedangkan mereka disana ada 129 orang. Inilah yang masih kami diskusikan kepada IOM apakah mau mencarikan tempat baru atau memperbaiki Community House yang sudah ada untuk menambah kapasitas pengungsi yang bisa ditampung," pungkasnya. ***