JAKARTA - Usulan soal tes baca Alquran untuk kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang digaungkan Dewan ikatan Da'i  Aceh, terus mendapat sorotan berbagai kalangan.

Termasuk dari Ketua Umum Forum Komunikasi Tafsir Hadis Indonesia (FKMTHI). Usulan tersebut menurut mereka, adalah hal sangat menarik, karena polemik diakar rumput selalu mengagungkan soal agama. Khusunya pemahaman keagamaan dua belah pihak.

Forum komunikasi Tafsir Hadist Indonesia (FKMTHI) sebagai organisasi yang fokus di bidang pemahaman tafsir dan Alquran sangat bangga dan mengaapresiasi usulan tersebut.

"Kami apresiasi terhadap usulan temen-temen di aceh. Kalau kami dibutuhkan pun kami siap untuk kelaboratif," ujar Ketua umum FKMTHI Ahmad Sayuti kepada GoNews.co melalui siaran persnya, Kamis (3/1/2018).

Ahmad Sayuti, juga membantah berbagai pernyataan yang mengatakan, Alquran tidak menjadi tolak ukur leadhership seorang pemimpin. Menurut nya Alquran tidak hanya berbicara tentang hukum agama, Alquran juga bicara good govermance agar pemimpin mampu mengelola Negara sesuai dengan konstitusi yang berlaku.

"Tes uji baca Alquran, akan menjadi penetralisi dari polemik politik identitas yang selama ini sentral di bicarakan. Dilain sisi tes baca Alquran akan dinilai oleh rakyat selaku pemilih, siapa yang mampu dan tidak. Tidak usah takut sebab Hasil tes baca Alquran tidak akan mendiskualifikasi calon bila tidak mampu, tapi hanya untuk mengetahui kemampuan calon pemimpin membaca kalam Illahi, itu saja yang diharapkan umat islam pastinya," urainya.

Indonesia sebagai penduduk terbesar pemeluk agama islam kata dia, tidak salah apabila umat islam punya keinginan untuk memiliki pemimpin yang bisa baca Alquran secara fasih apalagi sampai bisa memahami artinya.

"Sebab Alquran adalah refrensi utama umat," pungkasnya.***