PANGKALANKERINCI, GORIAU.COM - Program Pendidikan Gratis di Kabupaten Pelalawan yang telah diluncurkan sejak 24 Juni 2013 lalu, dinilai masih dinodai berbagai persoalan.

Sejumlah persoalan menodai program pendidikan gratis, seperti mahalnya biaya pendaftaran siswa baru (PSB), iuran serta pungutan sekolah, adanya praktik jual beli buku pelajaran di sekolah, lambannya pendistribusian buku paket pelajaran gratis serta pembagian seragam sekolah."Selain itu, disinyalir adanya  permainan untuk masuk menjadi honor dinas serta pemotongan anggaran honor. Ini merupakan deretan permasalahan dalam pelaksanaan Program Pendidikan Gratis di Pelalawan," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Pelalawan yang juga anggota Komisi A Nazarudin Arnazh, Rabu  (1/1/2014). Nazarudin mengatakan, Dinas Pendidikan Kabupaten Pelalawan dinilai belum maksimal melakukan sosialisasi Program Pendidikan Gratis ke sekolah-sekolah.Lebih lanjut Nazarudin menegaskan, Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pelalawan harus segera melakukan evaluasi setelah hampir setengah tahun pelaksanaaan Program Pendidikan Gratis di Pelalawan."Disdik mulai dari sekarang harus lakukan evaluasi kerja terkait Program Pendidikan Gratis. Disdik harus lebih memaksimalkan sosialisasi ke sekolah-sekolah dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang poin-poin pendidikan gratis, terlebih lagi sosialisasi bagi UPTD Disdik hingga kepala sekolah. Dengan demikian nantinya,  tidak ada pihak sekolah yang nantinya malah melanggar aturan. Ini program serius harus disikapi dengan serius," tegas Nazarudin.Sambung Nazarudin, begitu juga terkait dengan buku paket mata pelajaran dan baju seragam gratis yang dinilai tidak konsisten dan tepat waktu. Hal ini berakibat mengganggu aktifitas belajar dan menghilangkan semangat  akan merusak kualitas belajar anak didik."Pendistribusian buku paket belajar  gratis dan baju seragam hingga kini masih belum  lancar. Padahal ini kebutuhan siswa dan guru dalam memotivasi semangat belajar. Ini yang harus diperhatikan oleh pihak Disdik," ujarnya."Impelentasi pelaksanaan Pendidikan gratis masih jauh dari diharapkan," sambungnya.Permasalahan bermunculan  mulai dari pihak Disdik dan pihak sekolah, lanjut Nazarudin. Sekolah yang dulu didukung dengan pendanaan wali murid sekarang tidak diperbolehkan, berbagai kutipan dulu  masih bisa dilakukan sekarang tidak lagi. "Namun banyak pihak sekolah yang melanggar ketika Program Pendidikan Gratis diberlakukan," katanya.     Dilanjutkan Nazar, pendidikan gratis ini lebih kepada membantu siswa dari keluarga tidak mampu, namun jangan sampai malah nantinya mengurangi kualitas dan semangat mereka untuk belajar."Masyarakat menyambut antusias dengan program ini namun amat disayangkan bila program yang mulia ini malah banyak menimbulkan permasalahan pendidikan di Pelalawan," pungksanya.(rkn)